Profil dan Biodata Komjen Badrodin Haiti Plt Kapolri

Profil Biodata Komjen Badrodin Haiti Plt KapolriKomjen. Pol. Drs. Badrodin Haiti (lahir di Paleran, Umbulsari, Jember, Jawa Timur, 24 Juli 1958; umur 56 tahun) saat ini adalah Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Sebelumnya Badrodin mengemban tugas sebagai Kabaharkam Mabes Polri dari 2 Agustus 2013 hingga pengangkatannya sebagai Wakapolri pada 27 Februari 2014. Ia menjadi orang nomor dua di Korps Bhayangkara menggantikan seniornya, Komjen. Pol. Drs. Oegroseno yang pensiun. Pengangkatan Badrodin diumumkan sendiri oleh Kapolri Jend. Pol. Sutarman.

Badrodin merupakan alumnus terbaik Akpol 1982 (meraih Adhi Makayasa) yang pernah menjabat Kapolda Banten, Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolda Sumatera Utara. Dia beristri satu dengan dua orang putera. Setelah menjabat Kapolda Jatim sekitar tujuh bulan, dia ditarik ke Mabes Polri dan menjabat Koorsahli Kapolri. Riwayat Pendidikan : Akpol (1982), PTIK (1989), Sespim (1998), Lemhanas RI (2003)

Serah terima jabatan Wakapolri dari Komjen Oegroseno kepada Komjen Badrodin Haiti yang digelar di Mabes Polri Selasa (4/3) pagi ternyata diwarnai gunjingan di internal Polri. Itu karena Badrodin dianggap belum menempuh pendidikan Sespimti (dulu Sespati) sehingga dianggap kurang afdol untuk duduk sebagai orang nomor dua di korps baju coklat. "Kurang pas (Badrodin jadi Wakapolri). Sekolah tertinggi di Polri itu Sespati dan bukan Lemhannas. Yang bagus Sespati dulu baru ikut Lemhannas singkat. Tapi bagaimana lagi, itu pilihan Kapolri," kata seorang jenderal di lingkungan Mabes Polri pada Beritasatu.com Selasa (4/3).

Untuk bisa menjadi seorang jenderal Polri, di masa lalu, seorang perwira Polri diharuskan menempuh pendidikan Sespati. Namun, belakangan, jalur ini di by pass hanya cukup dengan Lemhanas. "Kita harusnya konsisten. Kalau belum Sespati, meski sudah Lemhanas, ya harusnya jangan jadi Wakapolri," bebernya. Badrodin memang belum pernah menempuh Sespati. Namun jenderal bintang tiga ini tidak mau menanggapi perihal kritikan yang menerpanya di internal Polri. Begitupun dengan Kapolri Jenderal Sutarman yang juga memilih tidak menanggapi kritikan jika Badrodin seharusnya tak diangkat sebagai Wakapolri.

Pendapat lain justru muncul dari mantan Wakapolri Komjen (pur) Nanan Soekarna. "Ya next, kedepan memang yang nggak Sespati nggak boleh (jadi jenderal dan apalagi Wakapolri). Saya juga nggak Sespati kan," kata Nanan yang diihungi Beritasatu.com secara terpisah. Meski sudah lulus Lemhanas? Nanan menjawab,"Lemhanas itu sebenarnya tak ada hubungannya dengan profesionalisme Polri. (Harusnya lulus) Sespati dulu itulah pendidikan dalam polisi yang membentuk leadership. Manajemen polisi khas kepolisian yang beda dengan militer." Seperti diberitakan, Badrodin menggantikan Oegroseno yang memasuki masa pensiun.

Badrodin dan Oegroseno adalah dua tokoh di Polri yang unik di dalam tubuh Polri. Itu karena keduanya kerap saling ganti menggantikan satu sama lain. Misalnya saja saat Oegroseno digeser dari posisinya sebagai Kapolda Sulteng pada 2006, maka Badrodin-lah yang saat itu menggantikan Oegroseno. Lalu cerita berbalik pada saat Badrodin menjabat Kapolda Sumatera Utara pada 14 Februari 2009-5 Maret 2010. Saat itu malah Badrodin yang digeser Oegroseno.

Cerita masih berlanjut saat Oegroseno yang menjabat Kabaharkam dipromosikan menjadi Wakapolri pada Agustus 2013 (menggantikan Komjen Nanan Soekarna yang pensiun), maka Badrodin lah yang mengisi posisi Oegroseno sebagai Kabaharkam. Dan kini, disaat Oegroseno pensiun, maka posisi Wakapolri yang ditinggalkan pun diisi Badrodin. Badrodin adalah jenderal berdarah Madura yang lahir di Jember, Jawa Timur pada 24 Juli 1958. Dia adalah lulusan Akpol terbaik angkatan 82.