Sebuah kisah tentang cinta sejati dilakoni pasangan suami istri Floyd dan Violet Hartwig yang meninggal dunia bersama-sama setelah menikah selama 67 tahun.
Mendapatkan firasat kedua orangtuanya ini akan meninggal dunia, anak-anak pasangan ini mendorong tempat tidur tempat mereka dirawat saat sakit hingga terletak bersisian. Kemudian mereka meletakkan tangan Floyd di atas tangan Violet.
Tak lama kemudian Floyd (90) meninggal dunia. Berselang lima jam, sang istri tercinta, Violet menyusul suaminya. Keduanya meninggal dunia di rumah seperti yang selalu mereka inginkan. "Mereka selalu ingin meninggalkan dunia ini bersama-sama. Dan memang itulah yang terjadi," kata sang putri, Donna Scharton.
Floyd dan Violet sudah saling kenal sejak anak-anak saat mereka tumbuh besar di sebuah komunitas pertanian di Easton, California. Kisah cinta mereka bersemi saat bertemu dalam sebuah pesta dansa lokal saat Floyd, yang saat itu menjadi anggota Angkatan Laut AS, tengah mendapatkan cuti. Keduanya kemudian menikah pada 16 Agustus 1947.
Sebagai anggota angkatan laut, Floyd kerap meninggalkan istrinya demi tugas negara. Meski demikian, Floyd sangat rajin mengirimkan surat cinta untuk istrinya itu. Saat pensiun dari dinas militer, Floyd dan Violet membesarkan ketiga anak mereka di peternakan kecil sambil menanam kapas dan memelihara ayam kalkun.
Sebagai ibu rumah tangga Violet bekerja membantu suaminya di peternakan dan memastikan semua berjalan dengan baik dalam keluarga itu. Setiap pagi, Violet tak pernah absen menyediakan sarapan untuk Floyd sebelum melepasnya bekerja di peternakan. "Mereka sungguh-sungguh saling mencintai. Setiap orang yang bertemu mereka selalu mengatakan ayah dan ibu memiliki sebuah hubungan yang sangat istimewa," ujar Donna.
Pasangan yang memiliki empat cucu dan 10 cicit itu, tetap aktif bekerja meski usia mereka terus beranjak menua. Belakangan, keluarga itu memperhatikan demensia yang diidap Violet semakin parah dan pada akhir Januari lalu, dikter mengatakan gagal ginjal yang diderita Floyd tak bisa ditangani lagi dan pria itu hanya memiliki dua pekan untuk hidup.
Anak-anak pasangan ini kemudian memindahkan kursi sofa di ruang tamu kediaman Floyd, sehingga terdapat ruang untuk menaruh ranjang perawatan. Salah seorang cucu Floyd, Cynthia Letson mengatakan setelah kakeknya meninggal dunia, mereka kemudian berbisik kepada sang nenek bahwa dia sudah bisa pergi karena Floyd telah menunggu.
Cynthia mengatakan kakek dan neneknya adalah sebuah contoh positif di masa kini di mana banyak pernikahan berakhir dengan perpisahan. "Sangat indah jika seluruh dunia kembali memahami inti dari sebuah pernikahan. Saya kira banyak orang saat ini tak menyadari hal itu lagi. Mereka harus kembali memahami bahwa sebuah pernikahan seharusnya berlangsung selamanya," kata Cynthia. - tribunnews