Muhamad Arif Husein (13), siswa kelas 7 SMP Negeri 11 Bintan, meninggal dunia. Arif diduga meninggal akibat dianiaya seniornya saat mengikuti masa orientasi sekolah (MOS). Sebelum meninggal Arif mengaku telah ditendang dan dipukuli bagian dada dan perutnya.
Dodi Kuswanto, orang tua Arif, yang tinggal di perumahan Tamansuraya Indah (TSI) Blok G nomor 18 Desa Teluksasah, Serikuala Lobam, menuturkan, anaknya itu sempat mengeluhkan sakit pada bagian perut dan dadanya. Berdasarkan pengakuan Arif, kata Dodi, dirinya sempat dipukuli oleh seniornya di sekolah saat mengikuti kegiatan MOS.
"Saat MOS, dia (Arif) minta izin untuk minum karena haus. Tapi seniornya tak mengizinkan. Tanpa ada sebab beberapa seniornya ada yang memegang serta memukul dan menendang pada bagian dadanya," ungkap Dodi kepada anggota Reskrim Polres Bintan dan Polsek Bintan Utara di kediamannya, Minggu (2/8/2015) malam.
Dodi menambahkan, karena anaknya terus mengeluh sakit pada perutnya dan pusing, Arif sempat berobat ke dokter serta ke tempat pengobatan alternatif. Saat tidur pun, ujar Dodi, anaknya itu sering mengigau dengan menyebut nama teman-temannya.
"Dia sempat dibawa ke Tanjungpinang untuk berobat alternatif karena saat sakit seperti orang kesurupan. Setelah dibawa ke Pinang (Tanjungpinang, red), dia (Arif) tidur. Ternyata dia bukan tidur, tetapi pingsan sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit bersama tetangga. Saat sampai di rumah sakit ternyata anak saya sudah meninggal dunia," ujar Dodi.
Dodi mengungkapkan, saat anaknya mengeluhkan sakit pada bagian perut dan dada, dia melihat ada bekas memerah seperti lebam pada bagian dada anaknya sebelah kanan. Pada bagian yang lebam tersebut langsung diolesi obat. Dodi mengira lebam itu tak terlalu parah. "Rernyata hal yang tidak diduga terjadi," ujarnya.
"Kami memang sudah merelakan dan ikhlas. Tapi kami harapkan agar pihak kepolisian terus mengusut permasalahan ini demi kebaikan dan kemajuan pendidikan, dengan harapan jangan sampai ada korban lagi. Selain mencoreng dunia pendidikan, juga membuat orang tua lain khawatir saat menyekolahkan anaknya," ujarnya.
Pantau BATAMTODAY.COM, jenazah Arif sempat dibawa pulang ke kediamannya. Sementara untuk proses pnyelidikan lebih lanjut oleh kepolisian, jenazahnya dibawa kembali ke rumah sakit guna dilakukan visum.
Kanit Reskrim Polsek Bintan Utara, Iptu M Sembiring, di hadapan orangtua Arif berjanji untuk mengusut kasus tersebut. "Kasus ini akan tetap dilakukan penyelidikan untuk mengetahui apa yan sebenarnya sudah terjadi saat murid sekolah yang mengikuti MOS," tegasnya. (*batamtoday)