Dzulfikar Akbar Cordova atau cowok yang akrab disapa Dodo itu dikenal sebagai pengamen jalanan di Depok. Dia merupakan lulusan sekolah Masjid Terminal (Master) Depok, sekolah khusus anak jalanan dan anak-anak dari kaum marginal. Dengan keterbatasan ekonomi, Dodo tidak pantang menyerah. Bahkan, dia mampu meraih tiket masuk Universitas Indonesia (UI) jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dodo lolos masuk UI setelah mengikuti tes Seleksi Bersama Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). UI memang pilihan pertamanya dengan mencantumkan jurusan ekonomi syariah dan arkeologi. Sedangkan pilihan lainnya yakni Universitas Negeri Jakarta (UNJ). "Bapak kami pengangguran, ibu di kampung, kami bertiga saja tinggal di Depok. Saya, ayah, dan Dodo. Rumah kontrak sebulan Rp 600 ribu," kata Adik kandung Dodo, Yusdika Alam Cordova, Rabu sore (29/7/2015).
Dika, begitu adik Dodo akrab disapa, menjelaskan bahwa mereka hijrah ke Depok selama setahun terakhir. Dodo pun menuntaskan pendidikan SMA di Sekolah Master. "SMA kelas 3 di Master. Pindah-pindah, sih. SD sempat di Malang, Bondowoso, Trenggalek, pindah ke Lampung. Lalu SMP sempat di Lampung hingga SMA," kata Dika.
Dodo dikenal sebaagai pengamen dengan penghasilan tertinggi Rp 100 ribu per hari. Uang yang dia peroleh diberikan ke orangtuanya dan dipakai untuk biaya kebutuhan sekolah Dodo dan Dika. "Anaknya baik. Enggak pernah buat macam-macam sama teman. Kakak saya orang yang rajin, pantang menyerah, hobi baca, dan saleh," ungkap Dika.
Pola belajar yang dilakukan Dodo biasanya pukul 03.00 WIB bangun untuk salat tahajud dan diteruskan dengan belajar. Setelah salat Subuh, Dodo sudah keluar rumah untuk mengamen. "Mengamen sampai jam sembilan atau sepuluh lalu pulang siap-siap berangkat sekolah siang. Pulang setengah lima sore, malam belajar lagi," ungkapnya.
Saat bertanya kepada teman - teman Dodo di Sekolah Master, Dodo memang dikenal siswa paling cerdas. "Memang dapat rangking terus. Di sini paling pintar, suka main gitar dan basket," kata teman - teman Dodo antusias. Dodo mengungkapkan kebahagiaannya dapat lolos masuk UI sesuai cita-citanya. Bahkan, anak muda kelahiran 21 Juni 1994 itu mempunyai pakar ekonomi idola yakni Faisal Basri.
"Saat ini saya bersyukur dan sedang upayakan urus berkas administrasi masuk UI dengan beasiswa serta bayaran sistem Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan (BOP-B) biaya pendidikan nol rupiah. Ini saya sudah bertemu dengan pihak UI, tentu orangtua bangga," tutup Dodo. - okezone