Eugenie Patricia sosok wanita berparas cantik yang menjadi sopir Go-Jek , tengah ramai diperbincangkan di dunia maya. Perbincangan mengenai sosok misterius beseragam hijau itu, bahkan menjadi topik terpopuler di jejaring sosial Twitter.
Tapi kekinian, wanita cantik yang telah meluluhkan hati netizen khususnya para pria itu tak lagi misterius. Ia diketahui bernama Eugenie Patricia. Usut demi usut, ternyata sopir cantik Go-Jek tesebut adalah seorang mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Dalam akun Instagramnya, @eugeniepatricia, Eugenie adalah gadis yang sering tampil fashionable dan elegan.
Selain itu, ia juga banyak berbicara di bidang creativepreneur pada lini masa Twitter. Maka tak heran jika usaha makanan yang dia kelola mendapat publikasi dari sebuah majalah dalam waktu singkat. Belakangan, foto Eugenie tengah berpakaian lengkap khas petugas Go-Jek tersebar di media sosial. Kontan, selain banyak dikagumi, netizen juga membuat gambar meme. Meme yang dibuat sangat beragam, salah satunya bertuliskan "Mau dianterin kemana a ? Rumah orang tua kamu apa rumah orang tua aku?".
Perekrutan ojek berbasis aplikasi, Go-Jek, terus berlanjut. Sebelumnya, pihak PT GoJek Indonesia telah melakukan perekrutan driver tertutup mulai Senin (11/8). Ribuan orang turut mendaftarkan dirinya untuk menjadi driver. Berbagai hal menjadi motivasinya untuk bergabung dengan penyedia layanan booking ojek tersebut. Salah satunya adalah untuk modal nikah. Adalah Maya Puspita (27), seorang perempuan cantik berambut panjang yang mendaftarkan diri untuk menjadi driver ojek dengan motivasi mendapatkan penghasilan lebih untuk menikah.
Maya mulanya adalah seorang freelancer kurir makanan di sebuah toko di Depok, Jawa Barat. Ia tertarik untuk mengikuti pendaftaran driver ojek yang identik dengan warna hijau tersebut. "Saya biasanya antar-antar makanan, kayak kacang, minuman, dan makanan kecil. Ditawarin juga ke toko-toko," ujar Maya kepada wartawan setelah proses rekrutmen. Perempuan dengan wajah ayu tersebut bertutur, dirinya tidak sendirian mendaftarkan diri. Pacarnya, Budi (30), dan kawannya pun ikut serta mendaftar sebagai driver ojek.
"Penghasilan saya nggak menentu mbak, tetapi rata-rata UMR Rp 2,7 Juta. Makanya saya pingin dapat uang tambahan supaya bisa nabung," ujarnya. Iming-iming pendapatan yang besar dari hasil menjadi driver ojek tersebut didengarnya dari teman-temannya yang lebih dahulu menjadi driver ojek berbasis aplikasi itu. Menurut penuturan perempuan bertinggi semampai tersebut, dalam tiga minggu, temannya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 6 juta. Angka yang cukup fantastis untuk seorang tukang ojek.
Maya yang menunggu pacarnya selesai proses perekrutan pun bertutur, selain untuk modal menikah, penghasilan dari mengojek akan digunakannya sebagai modal untuk mengembangkan bisnisnya sendiri. "Ya pingin juga menambahin modal, supaya bisa membuka bisnis sendiri," jelas perempuan yang ingin menikah tahun depan itu. Nantinya, Maya ingin mempunyai sebuah rumah makan sendiri untuk usahanya. Maya mengaku, meskipun sudah diterima di perusahaan ojek berbasis aplikasi itu, dirinya tetap akan bekerja mengantarkan makanan. Ia juga tidak khawatir akan kesulitan membagi waktu. Pasalnya, pekerjaan sebagai kurir makanan sifatnya fleksibel.