K'tut Tantri (1898–1997), yang lahir dengan nama Muriel Stuart Walker, adalah seorang wanita Amerika Skotlandia yang paling dikenal karena karyanya sebagai penyiar radio di Republik Indonesia pada saat Revolusi Nasional Indonesia.
Muriel Stuart Walker lahir di Glasgow di Britania Raya dan berimigrasi bersama dengan ibunya ke California setelah Perang Dunia Pertama. Ia bekerja sebagai penulis naskah di Hollywood. Antara 1930 dan 1932, ia juga menikah dengan seorang pria Amerika yang bernama Karl Jenning Pearson, yang wafat pada 1957.
Pada 1932, ia meninggalkan Amerika Serikat untuk memulai hidup baru di sebuah pulau di Indonesia yang bernama Bali, dimana ia menjalani lima belas tahun berikutnya. Alasannya berimigrasi ke Bali adalah karena terinspirasi saat melihat sebuah film yang berjudul Bali: the last paradise.
Selama waktunya di Bali, Muriel Stuart Walker diadopsi oleh rajah lokal bernama Anak Agung Nura. Dia juga mengadopsi nama Bali K'tut Tantri, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai "anak keempat lahir." Selama waktunya di Indonesia, Tantri juga menjadi fasih berbahasa Bali dan bahasa Indonesia. Kemudian, ia mendirikan sebuah hotel di Kuta mana ia mengembangkan kesukaan untuk orang Indonesia dan keengganan terhadap Belanda, yang ia dianggap sebagai "penjajah arogan .
"Dia juga berkenalan dengan beberapa seniman asing Barat termasuk Walter Spies dan Adrien le Mayeur. Selama pendudukan Jepang di Indonesia, Tantri memilih untuk tetap di belakang dengan Bali, yang dia dianggap sebagai orang nya. Sementara dia kemudian dituduh bekerja sama dengan Jepang, dia telah dipelihara Revolt otobiografinya di surga bahwa ia dipenjara dan disiksa oleh Jepang.