Richard Joost Lino menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Pelindo II (Persero) Tbk. Di tahun 2011 banyak gagasan yang ia lontarkan untuk memajukan PT. Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II). Salah satunya yaitu mengenai peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baginya merupakan kunci penting kesuksesan kinerja perusahaan. Ia mengungkapkan bahwa dirinya kini cenderung lebih fokus kepada pengembangan SDM mengingat adanya beberapa proyek besar yang sedang dikerjakan. Sebagai contoh, proyek pembangunan pelabuhan di Sorong yang bernilai investasi sebesar RP 1 triliun.
Tak hanya itu, ia juga menyebutkan sejumlah proyek besar lain terkait peningkatan mutu SDM. Sebut saja contoh lain, pembangunan pelabuhan di Batam yang membutuhkan dana sekitar Rp 6 triliun. Rencananya, proyek ini akan dibangun di Pulau Tanjung Sauh yang terletak tak jauh dari pelabuhan Feri Batam.
Ia mengaku bahwa proyek besar yang ia sebutkan tadi bergantung pada project human resources. Untuk meningkatkan mutu SDM, tak tanggung-tanggung, ia mengirimkan 62 pegawai Pelindo II untuk mengambil program master degree di luar negeri. Baginya, SDM merupakan kunci keberhasilan. Dan, ia menuturkan, suplai SDM untuk pekerjaan di bidang logistik masih sangat kurang. Hal inilah yang menjadi alasan dibalik pengiriman karyawannya ke luar negeri.
Memasuki tahun 2012, PT Pelindo II melakukan berbagai perubahan sebagai strategi perusahaan dalam mencapai efesiensi dan efektifitas layanan kepelabuhan.
Untuk mencapai hal itu, Pelindo II melakukan pengembangan dan peningkatan infrastruktur transportasi, begitu juga dengan efektivitas layanan logistik di Indonesia. Melihat pentingnya akan efisiensi dan efektivitas layanan logistik tersebut, Richard selaku Presiden Direktur PT. Pelindo II (Persero) Tbk. sejak tahun 2009 menyatakan bahwa pihaknya akan memfokuskan kegiatannya dalam penerapan strategi-strategi perbaikan pola jasa layanan yang nantinya akan mengubah bentuk layanan dari konvensional menuju modern.
Tak hanya itu, Richard mengungkapkan mengenai rencana penambahan dermaga di pelabuhan Merak tahun ini juga akan segera direalisasikan. Hal itu bertujuan untuk menghindari adanya penumpukan kendaraan yang biasa terjadi setiap liburan menjelang.
Di sisi banyaknya proyek yang akan dikerjakan oleh PT. Pelindo II, Richard mengaku senang atas hasil perusahaan yang dipimpinnya yang meraih peringkat kelima instansi dengan indeks integritas tertinggi dalam survey yang diadakan oleh Komisi Pemberantasan korupsi (KPK). Sebelumnya, PT. Pelindo II meraih posisi ke-28 untuk kategori pelayanan fasilitas pelabuhan dan posisi ke-32 untuk pelayanan jasa labuh tambat.
Richard menuturkan bahwa dengan melesatnya posisi PT. Pelindo II dalam Survey Integritas (SI) segenap karyawan merasa terpacu untuk bekerja lebih baik.