Gita Adinda Nasution Penemu Obat Diabetes

Biografi Profil Biodata Gita Adinda Nasution Penemu Obat Diabetes dari MedanGita Adinda Nasution, Proses pembuatan Kolagit itu adalah bagian dari rahasia yang dijaga kuat oleh Gita. Pada pokoknya dia mengambil unsur dari tebu. Apakah unsur kulit, air, atau sekadar ampas tebunya, Gita tidak ingin membeberkan, apalagi jenis tebu yang mana. Lantas melalui proses pencampuran unsur-unsur senyawa yang lain di dapur farmasinya sendiri, tebu itu berubah menjadi serbuk.

Sekarang ini ada dua lokasi pembuatan obat ini yakni di rumah orang tua Gita di Panyabungan, dan juga di tempat Gita tinggal saat ini di Medan. Tapi berdasar cerita Gita, sepertinya dengan peralatan rumah tangga yang biasa ada di dapur, dia bisa melakukan proses pembuatan jika memang bahan utama tersedia.

Medan, Sejumlah orang sudah merasakan manfaat dari mengonsumsi kolagit, obat yang diyakini bisa mengatasi diabetes. Gita Adinda Nasution, sang penemu ramuan itu, saat ini masih dalam proses mematenkan obat tersebut. Sementara, Gita menerima pemesanan obat diabetes itu melalui akun Facebook-nya.

Menurut Gita, satu kemasan Kolagit dengan berat 800 gram seharga Rp 150 ribu cukup untuk dikonsumsi selama sebulan. Jika habis, maka tidak bisa berharap cepat mendapatkan Kolagit yang baru, sebab pembuatannya terbatas, tergantung pesanan. Apalagi proses pembuatannya juga membutuhkan waktu.

Biografi Profil Biodata Gita Adinda Nasution Penemu Obat Diabetes dari MedanTentang keuntungan yang didapat dari penjualan Kolagit itu, anak ketiga dari empat bersaudara ini menyatakan tidak tahu pasti. Berapa banyak Kolagit yang telah diproduksinya pun ia tidak tahu pasti, sebab usaha itu sekarang ditangani kedua orang tuanya. Dia membantu menerima pesanan melalui akun Facebook-nya dengan alamat email gitaadinda@yahoo.co.id. Kolagit pesanan kemudian dikirimkan melalui pos.

Apa yang diobati oleh herbal ini, masih butuh penelitian lebih lanjut. Tetapi yang pasti, kata Gita, herbal ini menurunkan gula darah. Selain itu, berdasarkan laporan dari pengguna, penyakit ikutan yang biasanya diderita pengidap diabetes cenderung hilang setelah meminum obat itu, seperti maag, kolesterol, dan darah tinggi.

Sebelum menemukan formula Kolagit untuk mengobati diabetes, Gita memang gandrung terhadap obat-obatan herbal. Saat sekolah SMA Negeri 2 Plus Sipirok, salah satu sekolah unggulan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut, dia juga kerap dimintai saran untuk obat-obatan. Kompleks sekolah itu berada di dekat hutan alami, sehingga Gita pun gampang menemukan ramuan yang pas. Kolagit itu, sepertinya sudah sampai pada tahap akhir. Gita tidak lagi melakukan penelitian untuk herbal itu. Fokusnya kini menemukan ramuan herbal baru untuk penyakit tiroid dan paru-paru.

Selain itu, dia juga berbenah dengan rencana pendidikannya. Saat ini dia sudah duduk di semester tiga Analis Farmasi dan Makanan, Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU). Jika tidak ada kendala, maka 2015 dia sudah tamat kuliah. Rencananya dia akan melanjutkan pendidikan farmasi, mengambil ekstensi di USU, dan bukan tidak mungkin merambah ke kedokteran. Namun begitu, Gita juga gandrung pada bidang astronomi. Saat masih SMA, Gita pernah jadi juara dua olimpiade astronomi tingkat kabupaten, namun saat di tingkat provinsi dia tidak terpilih