Pesawat jenis twin otter DHC6 ini dikemudikan Capten Pilot Iri Afriadi dan Co. Pilot Yudistira. Manajer Komersial Aviastar Petrus Budi Prasetyo memastikan bahwa pilot pesawat Aviastar, yang hilang kontak pada Jumat kemarin, memiliki jam terbang cukup untuk mengoperasikan pesawat Twin Otter tersebut. Kopilot pesawat tersebut bahkan memiliki jam terbang lebih lama dibandingkan pilot.
Menurut Petrus, pilot bernama Iriafriadi memiliki 2.900 jam terbang. Adapun kopilot bernama Yudhistira telah mengantongi 4.035 jam terbang. Meski jam terbangnya tidak sebanyak kopilot, kata Petrus, Iriafriadi sudah memenuhi aspek kelaikan menerbangkan pesawat jenis Twin Otter. Menurut Petrus, Iriafriadi bergabung di Aviastar pada 2009. Aviastar menjadi pengalaman pertamanya dalam dunia penerbangan komersial.
Dalam penerbangan kemarin, Jumat (2/10/2015), Iriafriadi didampingi oleh kopilot Yudhistira dan Soekris Winarto sebagai teknisi. Pesawat tersebut hilang kontak sekitar pukul 14.36 Wita dalam perjalanan menuju Makassar, 11 menit setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba. Waktu tempuh penerbangan normal dari Bandara A Jemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Semestinya pesawat dengan nomor penerbangan MV 7503 itu tiba di Makassar pada pukul 15.39 Wita.
Ada tujuh penumpang dalam pesawat itu, yakni empat dewasa, satu anak, dan dua bayi. Mereka adalah Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Risa Arman, Sakhi Arqam, Muhammad Natsir, Afif (bayi), dan Raya (bayi). Berikut kronologis hilangnya pesawat :
1. Pukul 14.25 Wita, Pesawat Aviastar dengab reg PK-BRM take off dari Bandara A Jemma Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
2. Pukul 14.39 Wita, pesawat lost contact dengan Air Nav Makassar.
3. Pukul 15.40 Wita, pesawat diperkirakan akan landing di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
4. Pukul 16.30 Wita, pesawat dnyatakan hilang oleh Air Nav Makassar karena hingga saat ini pesawat belum ada kontak kembali dengan tower terdekat dan tidak terdeteksi oleh radar Air Nav Makassar.