Jobpri Sipayung (19) mahasiswa STIE YKPN asal Simalungun Sumatera Utara yang ditemukan tewas tergantung di kamar kosnya di Seturan Caturtunggal, Depok, Sleman, Rabu (11/11/2015) malam, diduga kuat bunuh diri. Korban sudah beberapa bulan terakhir berubah menjadi pendiam dan tertutup, perubahan pembawaan Jobpri tersebut diduga terjadi seusai sang ibu meninggal dunia.
Hal tersebut diungkapkan pemilik kos tempat Jobpri tinggal, Christianto (28). "Kira-kira sejak setelah lebaran saya dengar kabarnya ibunya meninggal lalu dia mulai tertutup," ceritanya. Sebelumnya Jobpri yang sudah setahun lebih tinggal di tempatnya tersebut masih sering berinteraksi. Dari kamar korban tidak ditemukan surat atau pesan lainnya. Namun dari pemeriksaan pihak kepolisian di laptop korban ditemukan sebuah surat yang diduga merupakan tulisan terakhir korban.
1. Aku adalah anak yang paling kecil
Jobpri menulis di awal tulisannya dalam file berbentuk microsoft word diberi file 'Mama'. Nama : Jobpri Sipayung. TTL : Sarang Padang, 9 November 1996. Aku adalah anak dari bapak J Sipayung dan Ibu K Sebayang, aku punya dua saudara satu abang dan satu kakak. Jadi aku adalah anak yang paling kecil, kami adalah keluarga yang sederhana dan bahagia aku bersyukur berada di keluarga kecil ini Tuhan. Dalam paragraf selanjutnya dia juga mengungkapkan perasaannya bagaimana dia menjadi anak yang paling manja, tentang kepribadian yang masih labil serta kesulitannya beradaptasi dalam kehidupannya.
Setelah kurenungi aku mempunyai kepribadian labil yang membuatku sulit beradaptasi dalam hal pertemanan juga memang penting untuk setia dan saling memahami, sehingga aku sadar dalam pergaulanku aku tidak memiliki sahabat yang benar-benar mengerti akan hal ini. Selanjutnya dia juga menuliskan permohonan maafnya kepada orang tuanya karena hingga saat ini belum mampu membahagiakannya. Di akhir tulisan sepanjang sekitar 2 halaman tersebut dia sempat mengungkapkan kerinduannya kepada sang ibu dan permohonan maaf kepada tuhan.
2. Sekali lagi maafkan aku ya tuhan
Aku tak tau nantinya dapat bertemu dengan mamaku atau tidak tapi ingin sekali aku memeluknya dan bercerita akan hidup ini, bukan keadaan yang salah bukan juga waktu yang salah hanya aku yang kurang mampu mengendalikan diri ya Tuhan. Aku percaya padamu dan maafkanlah segala kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa yang telah aku lakukan. Kuatkan keluargaku ya tuhan dalam menjalani hari-harinya, aku merasa mungkin inilah akhirnya dan semoga aku menjadi contoh agar nantinya tidak terjadi lagi di lain waktu. Sekali lagi maafkan aku ya tuhan aku tak tau surga atau nerakamu bagaimana, namun doa-doa yang selalu ku panjatkan semoga sampai kepadaMU, terimalah amal ibadah ini. Selamat jalan teman semoga kau tenang di alam sana.