Nama wanita berdarah Gorontalo putri pasangan HM Idris Makmun dan Hj. Rosnaeni ini mulai dikenal berkat lagu "RT.05/RW.03". Dan lagu "Wulan Merindu", semakin melambungkan namanya. Cici memilih dangdut karena musiknya tak jauh beda dengan gambus dan qasidah. Sampai sekarang telah lebih dari 10 album dihasilkan oleh Cici, empat diantaranya adalah album religius. Berbagai penghargaan pun telah diterima, antara lain meraih Anugerah Musik Indonesia (1999). Album-album Cici banyak melibatkan musisi tenar tanah air, seperti album "Candu Asmara" bekerja sama dengan Guruh Soekarnoputra, dan album "Tak Terpisahkan", berkolaborasi dengan Erwin Gutawa.
Cici akhirnya mengahiri masa lajangnya pada 12 Maret 2009. Pelantun Wulan Merindu ini resmi dinikahi oleh H. Raden Akhmad Suhaebi (Eby), seorang duda beranak empat sekaligus pengusaha rokok di Jawa Tengah. Akad nikah dilaksanakan di Masjidil Haram, Arab Saudi, dengan mas kawin seperangkat alat salat dan uang tunai sebesar 1200 real. Baru tiga bulan menikah, Cici sudah mengalami tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh suaminya. Penyanyi dangdut ini dipukul suaminya, Suhaeby saat membuntuti sang suami bersama wanita lain. Lantaran feeling-nya, Cici mengikuti suaminya dan malah menemukannya semobil bersama wanita lain. Saat meminta penjelasan, Cici malah terluka karena dirinya terserempet mobil yang dikendarai Eby.