Prof. Dr. Suhardiman, S.E. yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 16 Desember 1924; umur 90 tahun adalah tokoh politik yang telah melewati 5 masa kepemimpinan Indonesia: zaman Hindia Belanda, zaman Jepang, presiden Sukarno, presiden Soeharto, dan masa reformasi. Suhardiman kerap disebut sebagai dukun politik karena intuisinya sangat kuat dalam memprediksi peristiwa politik terutama dalam konteks suksesi kepemimpinan dan merupakan sala satu pendiri partai Partai Golkar. Tokoh Partai Golkar Suhardiman meninggal dunia pada Minggu 13 Desember 2015, pukul 22.00 WIB. Jenazah pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) itu disemayamkan di rumah duka di Jalan Kramat Batu Nomor 1, Cipete, Cilandak, Jakarta Selatan.
Dia turut mewarnai perjalanan politik Indonesia bersama dengan SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), yang awalnya dia dirikan untuk membendung penyebaran faham komunisme oleh PKI. Dalam perjalanannya, SOKSI menjadi salah satu ormas yang melahirkan Partai Golkar dan menjadi tempat pengkaderan para pemimpin bangsa. Komentar dan pendapat Prof. Dr. Suhardiman kerap diminta sejumlah media terutama mengenai suksesi kepemimpinan di negeri ini karena intuisi politiknya sangat kuat dalam memprediksi calon-calon pemimpin masa depan.
Suhardiman lahir di Gawok, Solo pada tanggal 16 Desember tahun 1924 sebagai bungsu dari 7 bersaudara. Dia menamatkan pendidikan SD di Solo, SGL Blitar, dan SMA di Jakarta. Ayahnya yang menjabat sebagai kepala desa menginginkan Suhardiman remaja menjadi sekretaris desa. Secara halus dia menolak permintaan itu karena minatnya yang tinggi akan ilmu pengetahuan. Dia meniti karier di bidang militer sambil terus menuntut ilmu hingga memperoleh gelar sarjana ekonomi dari fakultas ekonomi UI Jakarta (1962) dan gelar doktor ilmu administrasi niaga dari Universitas 17 Agustus, Jakarta (1971), dengan disertasi Pembaharuan Struktur Sosial sebagai Prasyarat Pembangunan Niaga Nasional. Pendidikan militer yang pernah dia ikuti adalah Akademi Militer Yogyakarta (tamat tahun 1948), Seskoad (1969) dan Sekolah Infantri Fort Benning, Amerika Serikat (1971).
Suhardiman Pensiun dari Militer dengan pangkat Letnan Jenderal. Dia pernah bertugas sebagai sebagai komandan Subkomando Distrik Militer Yogya Selatan sampai dia menjabat Kaset KSAP dan Dosen SSKAD. Dalam karier militernya dia terlibat dalam perang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah dan mempertahankan keutuhan negara dari gerakan-gerakan makar. Selain berkiprah di dunia militer, Suhardiman juga meniti karier di pemerintahan dengan menjabat sebagai anggota MPR/DPR RI (1983-1988) dan wakil ketua DPA RI (1993 – 1998). Dia juga pernah menjabat Dirut PN Jaya Bhakti, Dirut PT Berdikari, Direktur PT Evergreen Hotel dan Komisaris Utama PT Bank Duta Ekonomi. Di bidang olahraga dia lama memimpin Perguruan Bela Diri Tangan Kosong Indonesia sebagai Ketua Umum.