Lionel Du Creaux (26) adalah Pendaki Asal Swiss yang Dilaporkan Hilang di Gunung Semeru. Lionel Du Creaux dilaporkan hilang dalam pendakian di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Lenyapnya pendaki asing laki-laki ini kini menyebar di media sosial termasuk sejumlah Grup WhatsApp, tidak terkecuali di Surabaya. Hilangnya pendaki luar negeri itu setelah teman Lionel, Alice Guignard, yang juga mendaki Semeru melapor ke petugas Semeru. Alice Guignard yang asal Perancis mengaku kehilangan rekannya saat mendaki. Sampai berita ini ditulis belum ada konfirmasi dari pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BTS).
Hingga saat ini juga belum ada informasi mengenai keberadaan Lionel. Dia dinyatakan hilang karena terpisah dengan Alice. Lionel memaksa hendak menuju puncak Mahameru. Alice berteriak minta tolong karena kawannya belum juga kembali. Guide pendaki Semeru menemui Alice dan melapor kepada petugas. Lionel Du Creaux dan Alice Guignard, menurut cerita yang diterima John, berpisah di daerah Watu Gede. Pada pukul 17.47 WIB, Alice Guignard memilih tak melanjutkan perjalanan ke puncak karena tak kuat. Sementara Lionel tetap melanjutkan pendakian. "Selanjutnya Alice Guignard memutuskan kembali ke Kalimati. Tetapi karena tidak tahu jalan, Alice Guignard tersesat dan tidak melalui jalur track sebelumnya menuju punggungan bukit arah ke Arcopodo. Di lokasi Alice Guignard bertahan dan menunggu selama 2 hari," jelasnya. Alice Guignard baru ditemukan, Senin (6/6/2016) sekitar pukul 21.00 WIB oleh Tim Haspala Malang yang tengah memandu tamu. Tim itu mendengar teriakan minta tolong Alice Guignard. Setelah itu, Alice Guignard dibawa turun dan melapor secara resmi tentang hilangnya Lionel Du Creaux.
Tim SAR saat ini mulai bergerak mencari Lionel Du Creaux, pendaki asal Swiss yang dilaporkan hilang. Bahkan Kamis (9/6/2016) pagi ini, tim SAR Surabaya bersama tim lain telah menyisir Semeru. Mereka membantu memastikan keberadaan pendaki asal Swiss itu. Grup BMKG Juanda yang di dalamnya juga beranggotakan Basarnas, BPBD Baksesbang, dan Satgas Bencana menginformasikan bahwa tim SAR Surabaya terus berupaya mencari. Sementara itu, tim SAR informasinya telah di berangkatkan sejak Rabu kemarin. Mereka terdiri atas tim Advan sebanyak 20 orang. Tediri atas porter, saver, gimbal alas, dan potensi SAR lainnya. Tim advance sebanyak 20 orang yang berasal dari berbagai unsur potensi SAR telah dikerahkan untuk mencari pendaki ilegal asal Swiss yang dilaporkan hilang di Gunung Semeru. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengatakan, pihaknya juga akan memberitahukan kejadian tersebut ke kedutaan jika akan dilakukan Open SAR, kalau salah satu warga Swiss telah melakukan tindakan ilegal atau non-prosedural kegiatan pendakian dan telah hilang.
Selain itu, jika Kamis 9 Mei 2016 dilakukan Operasi Pencarian SAR terhadap Lionel Du Creaux (26), maka jalur pendakian akan ditutup sementara. "Kalau besok dipastikan Open SAR, ya pendakian ditutup dulu," kata John Kennedie, Rabu (8/5/2016) malam. Penutupan jalur pendakian memang selalu diberlakukan jika digelar Open SAR pencarian pendaki yang tersesat atau hilang di Semeru. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedie menginformasikan, kronologi kejadian berawal dari pelapor bernama Alice Guignard yang merupakan kawan survivor. Pada 3 Juni 2016, Leonil Du Creaux (Swiss) dan Alice Guignard (Perancis) berangkat dari Malang, dan masuk ke Desa Ranu Pani pukul 7.00 WIB. Pada 8 Juni 2016 pagi telah diberangkatkan tim advance sebanyak 20 orang (porter, saver, gimbal alas, dan potensi SAR lainnya) untuk melakukan SAR awal di titik-titik yang diidentifikasi menjadi lokasi hilangnya survivor.