Qandeel Baloch, yang berusia 26 tahun, menjadi terkenal karena unggahannya di media sosoal berupa foto, video atau komentar yang dianggap berani. Baloch mulai dikenal di Pakistan ketika pada 2014 dia mengunggah videonya dengan muka cemberut di kamera disertai kalimat "Bagaimana penampilanku?" menjadi viral. Baru-baru ini dia menimbulkan kontroversi dengan mengunggah foto kontroversial dirinya di media sosial, termasuk fotonya bersama seorang ulama Muslim. Kelompok konservatif mencerca perilakunya ketika baru-baru ini dia menjadi berita utama setelah mengunggah foto dirinya dengan seorang ulama terkemuka, Mufti Qavi. Qandeel Baloch, model dan artis Pakistan ini dibunuh kakaknya sendiri. Qandeel Baloch adalah satu dari ratusan wanita yang dibunuh oleh keluarganya sendiri, karena melanggar norma-norma konservatif di Pakstan tentang cinta dan pernikahan.
Pelaku pembunuh Qandeel Baloch yaitu Wasim Azeem, kakak Qandeel mengaku jika tindakannya ini bukanlah hal yang memalukan. Wasim mengatakan ia tak malu atas tindakannya yang telah membunuh adik kandungnya sendiri, ia mengaku bahwa pembunuhan ini adalah tindakan untuk membela kehormatan keluarganya. Wasim pun mengungkapkan jika dirinya memang berniat membunuh adiknya pada konferensi pers kemarin (17/8). Qandeel Baloch memang kerap tampil dan mengunggah foto di Instagram. Pihak keluarga pun marah dan malu atas tindakan tersebut. Wasim melancarkan aksinya tersebut saat Qandeel dan orangtuanya tengah tertidur. Setelah kondisi memungkinkan, Wasim kemudian membius dan mencekik adiknya di rumah keluarga mereka di Multan, Pakistan.
Waseem Baloch, yang tidak lain adalah saudara Qandeel Baloch, ditangkap di wilayah Dera Ghazi Khan di Pakistan tengah pada Sabtu (16/07) malam. Surat kabar Dawn melaporkan Waseem mengaku membunuh saudaranya, karena Qandeel dianggapnya mencemarkan nama baik "keluarga Baloch". Menurut polisi Pakistan, setelah membunuh saudaranya, Waseem melarikan diri dengan dua temannya yang sejauh ini masih dinyatakan buron. Kasus perempuan yang dibunuh karena dianggap 'tidak menghormati' keluarga mereka sudah biasa terjadi di Pakistan. Daily Mail pun memberitakan bahwa pembunuhan tersebut telah memninggalkan banyak penderitaan untuk perempuan Pakistan. Ratusan perempuan di Pakistan menjadi korban pembunuhan setiap tahun karena alasan 'demi kehormatan'.