Ramlan Butarbutar, satu perampok dan pembunuh sadis di Pulomas, Jakarta Timur, tewas saat dibekuk aparat kepolisian. Meski tertembak di kedua kakinya, nyatanya dia tidak dapat bertahan dan menghembuskan napas terakhirnya. Pecah pembuluh darah menjadi penyebab utama pelaku tidak dapat bertahan. Ramlan meninggal selama perjalanan saat dilarikan ke RS Bhayangkara Polri.
Sementara Erwin Situmorang satu pelaku lagi dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Bhayangkara Polri karena timah panas yang bersarang di kakinya. Keduanya terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan kepada polisi menggunakan senjata tajam. Peristiwa pembunuhan itu terjadi di rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur, pada Selasa (27/2) pagi kemarin. Awalnya 11 orang korban disekap di dalam toilet sempit sejak Senin (26/12). Akibat peristiwa itu, 6 orang tewas dan 5 orang mengalami luka.
Polisi Masih Buru 2 Perampok di Pulomas - Polisi memburu 2 pelaku perampokan di Pulomas yang di duga ikut beraksi dan menyebabkan 6 orang meninggal dunia. Dua orang pelaku pembunuhan di rumah Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur, masih dicari. Sejauh ini, polisi sudah menangkap 2 orang pelaku lainnya. Dari informasi yang didapatkan, 2 orang itu kabur. Sedangkan 2 pelaku yang ditangkap saat ini sudah diamankan petugas. Dua orang pelaku itu ditangkap di Bekasi, Jawa Barat. Ridwan Sitorus alias Ius Pane, pelaku terakhir komplotan rampok pimpinan Ramlan Butarbutar ditangkap Enam anggota Reskrim Polres Jakarta Timur di pol bus PT ALS, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Minggu (1/1/2017) pukul 08.05 WIB.
Pelaku pembunuhan sadis di Pulomas menyekap para korban di sebuah kamar mandi sempit berukuran dua kali satu meter persegi. Kamar mandi tersebut biasa dipakai oleh pembantu pemilik rumah. Dodi bersama 5 orang lainnya ditemukan dalam keadaan tewas. Total yang disekap di kamar mandi tersebut adalah 11 orang. Alasan pelaku memasukkan semua korban ke satu ruangan dan menguncinya karena agar leluasa menjalankan aksinya.