R Budi Hartono dan Michael Hartono masih menenpati posisi puncak daftar orang paling kaya di Indonesia. Pemilik Grup Djarum dan perbankan yang kini merambah e-commerce tersebut memiliki kekayaan masing-masing hingga USD 9 miliar (Rp 117 triliun) dan USD 8,9 miliar (115,7 triliun). Di bawah dua Hartono bersaudara, ada bos Indorama Sri Prakash Lohia. Pria keturunan India tersebut mengumpulkan kekayaan hingga USD 5,4 miliar atau sekitar Rp 70,2 triliun dari bisnis tekstil dan polister.
Bos CT Corpora Chairul Tanjung menyodok di urutan keempat dengan kekayaan USD 4,6 miliar (Rp 59,8 triliun). Meski kekayaannya berkurang jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar USD 4,9 miliar, media mogul dan ritel di bawah bendera Trans Corp tersebut beranjak dari urutan keenam. Hary Tanoesoedibjo, Bos media yang memiliki koneksi bisnis dengan Presiden AS Donald Trump itu melesat dari peringkat ke-29 pada tahun lalu menjadi urutan ke-19. Pria yang oleh Forbes dijuluki The Donald Trump of Indonesia tersebut menghimpun kekayaan hingga USD 1,1 miliar.
Konglomerat lain yang naik peringkat adalah Tahir (USD 2,8 miliar). Bos Grup Mayapada itu merangkak dari posisi kedelapan pada tahun lalu menjadi peringkat kelima tahun ini. Sementara itu, ranking bos Grup Berca Murdaya Poo (USD 2,1 miliar) juga meningkat dari posisi kesembilan pada tahun lalu menjadi posisi keenam. Bos Grup Triputra Theodore Rachmat (USD 1,9 miliar) juga memperbaiki posisi dari peringkat ke-11 tahun lalu menjadi ranking ketujuh tahun ini.
Berikut adalah daftar 20 Orang Terkaya di Indonesia:
1. Budi Hartono (76 tahun) USD 9 miliar - Perbankan dan rokok
2. Michael Hartono (77 tahun) - USD 8,9 miliar - Perbankan dan rokok
3. Sri Prakash Lohia (64 tahun) - USD 5,4 miliar - Tekstil, polyester
4. Chairul Tanjung (54 tahun) - USD 4,6 miliar - Media, retail, dan aneka industri
5. Tahir (64 tahun) - USD 2,8 miliar - Aneka industri
6. Murdaya Poo (76 tahun) - USD 2,1 miliar - Aneka industri
7. Theodore Rachmat (73 tahun) - USD 1,9 miliar - Aneka industri
8. Mochtar Riady (87 tahun) - USD 1,9 miliar - Aneka industri
9. Prajogo Pangestu (72 tahun) -USD 1,8 miliar - Petrokimia
10. Peter Sondakh (67 tahun) - USD 1,7 miliar - Keuangan
11. Ciputra (85 tahun) - USD 1,6 miliar - Properti
12. Martua Sitorus (57 tahun) - USD 1,5 miliar - Sawit
13. Sukanto Tanoto (67 tahun) - USD 1,5 miliar - Aneka industri
14. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (63 tahun) - USD 1,4 miliar - Media dan teknologi
15. Djoko Susanto (67 tahun) - USD 1,3 miliar - Usaha retail
16. Soegiarto Adikoesoemo (78 tahun) - USD 1,2 miliar - Industri kimia
17. Husain Djojonegoro (67 tahun) - USD 1,2 miliar - Consumer goods
18. Harjo Sutanto (90 tahun) - USD 1,2 miliar - Consumer goods
19. Hary Tanoesoedibjo (51 tahun) - USD 1,1 miliar - Media
20. Alexander Tedja (71 tahun) - USD 1 miliar - Properti
Forbes menggunakan sejumlah metodologi dalam meriset kekayaan secara global. Forbes mendata kekayaan individu, bukan keluarga. ”Meski, kami juga memperhitungkan kekayaan pasangan atau keturunan langsung taipan pendiri bisnis,” sebut Kerry A. Dolan, asssistant managing editor Forbes - Sumber: Forbes, 2017