Komik Marvel terbaru, X-Men Gold #1 menuai kontroversi setelah adanya temuan simbol 212 dan Qs 5:51. Ilustrator asal Indonesia, Ardian Syaf yang terlibat menggarap komik tersebut memberikan alasannya kepada Republika, menggambar simbol 212 dalam komik X-Men. Ardian yang dihubungi lewat pesan jejaring sosial Facebook mengakui ia ikut aksi besar yang memprotes dugaan penodaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama pada 2 Desember 2016. Aksi tersebut dikenal dengan aksi 212. "Saya ikut aksi besar 212, berangkat dari Jawa Timur," ujarnya, Ahad (9/4).

Komik Marvel X-Men Gold edisi pertama menuai kontroversi setelah pembaca memprotes keberadaan simbol 212 dan Qs 5:51. Simbol tersebut terkait kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dalam komik itu, Ardian menulis simbol QS 5:51 atau Almaidah ayat 51 dan simbol 212. Sebelumnya Ahok mengatakan lawan politiknya menggunakan ayat tersebut untuk mempengaruhi para pendukungnya. Karena pernyataan itu, Ahok dituntut untuk kasus penodaan agama dan menimbulkan protes. Aksi massa tersebut terjadi pada 2 Desember 2016 atau dikenal dengan aksi 212. Dikutip dari comicbook.com, X-Men Gold diluncurkan pada Rabu lalu dan secara umum diterima para penggemarnya. Namun, kontroversi mulai bergulir setelah berbagai komentar di Twitter dan Facebook serta portal komunitas Reddit menyebutkan tentang simbol-simbol tersebut.