
Cak Budi menuai protes dari para donatur karena dianggap tidak transparan dalam penyaluran dana donasi tersebut. Pasalnya, para donatur menilai uang yang disalurkan tidak sebanding dengan dana yang diterima dari para donatur melalui Kitabisa.com tersebut. Cak Budi buru-buru mengklarifikasi bahwa sebagian donasi tersebut ia gunakan untuk membeli mobil Toyota Fortuner dan ponsel iPhone 7 sebagai keperluan operasional. Terungkapnya dugaan korupsi uang donasi dari netizen dan bukan netizen karena posting-an akun anonim pada Instagram @ thenewbikingregetan. Pengelola @thenewbikingregetan mengklaim pihaknya sebagai pemberantas apapun yang merugikan masyarakat. Dalam posting-annya, pengelola atau admin @thenewbikingregetan menyebut Cak Budi kerap mentransfer uang dari rekening Kita Bisa ke rekening pribadinya. Sebagai bukti pendukung, di-posting screenshot bukti transaksi melalui internet banking.
Cak Budi menggalang dana dengan membuat halaman penggalangan dana menggunakan Kitabisa.com/cakbudi dengan identitas yang terverifikasi. Setiap kali Cak Budi melakukan pencairan atas dana yang terkumpul secara rutin diminta update penyalurannya yang bisa diakses di Kitabisa.com/cakbudi sejak 26 Januari 2017. Update yang ditulis dalam situs donasi itu terbatas pada donasi yang sudah dicairkan dari halaman Kitabisa.com/cakbudi senilai Rp 200 juta dari total donasi terkumpul, dan telah disalurkan sesuai pelaporan di laman tersebut. Sisa donasi yang terkumpul akan disalurkan ke lembaga kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap. Syarat ketentuan donasi melalui Kitabisa.com, setiap kampanye akan dikenakan biaya administrasi sebesar 5 persen, kecuali kategori bencana alam dan Zakat. Biaya administrasi ini digunakan untuk menutup biaya operasional serta pengembangan teknologi dan layanan website Kitabisa.com yang telah memfasilitasi lebih dari 4 ribu penggalangan dana dari individu, komunitas, hingga yayasan.