Sartika Tio Silalahi (21) mahasiswi Planologi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang ditemukan meninggal di kamar kos atau indekos pada Senin (10/7/2017) malam, di Jalan Plesiran, Taman Sari, Kota Bandung, membuat sedih sejumlah teman-temannya. Sartika ini berasal dari Tarutung dan merupakan siswa berprestasi alumni dari SMAN 1 Tarutung. Karena prestasinya itulah, Sartika bisa diterima di ITB. Dikatakan tetangga kamar, Dian Tanuwijaya Mahasiswi ITB jurusan Metalurgi, meninggalnya Sartika diketahui setelah ada teman kampusnya yang mendatangi kamarnya. "Ada teman-teman unitnya ke atas. Ada yang buka gorden dari ventilasi. Lalu, histeris begitu dan semua pada bangun. Waktu ditemukan, sudah tidak bernafas," kata Dian Tanuwijaya saat ditemui Tribun Jabar, Jalan Plesiran, Taman Sari, Kota Bandung, Minggu (16/7/2017).
Dian mengatakan Sartika adalah sosok yang ceria dan setiap bertemu selalu menyapa. "Orangnya ramah, friendly, murah senyum, dan baik banget. Tidak pernah mengeluh, makanya tidak menyangka banget," ujar Dian. Ia menjelaskan sering bertemu dengan perempuan asal Tarutung, Sumatera Utara tersebut saat tinggal di kamar kos tersebut. "Kalau bayar listrik sama-sama karena dia sempat yang memegang pembayaran internet," tuturnya. Berita itu tidak terlalu heboh, yakni tentang Sartika Tio Silalahi (21) yang ditemukan meninggal di kamar kos, di Jln. Plesiran, Taman Sari, Bandung, Senin (10/7). Diperkirakan, mahasiswi ITB Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota angkatan 2013 ini sudah meninggal tiga hari. Tapi anehnya, seperti tidak ada yang menyadari tentang keadaan Sartika, sampai ia ditemukan sudah jadi mayat. Kecurigaan tentang kondisi Sartika justru dari orangtuanya di Tarutung, Tapanuli Utara.
Pada Senin sekitar pukul 20.30 WIB, orangtua Sartika menghubungi pengurus rumah kos, karena sudah tiga hari anaknya tidak ada berita dan ponselnya tidak bisa dihubungi. Mendapat laporan dari orangtua Sartika, pengurus kos kemudian melalui chat grup LINE meminta para penghuni kos untuk melihat ke kamar 206 yang dihuni almarhum. “Dari hasil pengecekan baru diketahui sekitar jam 23.30 WIB setelah dilihat dari atas jendela kamar, terlihat sesosok mayat tergeletak dan mengeluarkan bau tidak sedap," kata Kepala Polrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo. Berdasarkan pemeriksaan polisi, diperkirakan Sartika sudah meninggal tiga hari. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Penyebab meninggalnya diduga karena sakit, mengingat almarhum memang menderita sakit maag kronis. Warganet menyayangkan peristiwa yang menimpa Sartika, karena baru beberapa hari kemudian kondisinya diketahui.