
Pemerintah Arab Saudi telah menahan 11 orang pangeran, termasuk miliarder Alwaleed bin Talal. Selain itu, Pemerintah Saudi juga menahan empat menteri dan puluhan mantan menteri. Kabar penahanan tersebut diberitakan media penyiaran terpercaya Saudi, Al Arabiya. Penahanan dilakukan atas perintah dari komite anti-korupsi yang kini dipimpin putra mahkota kerajaan Saudi, Mohammed bin Salman, Sabtu (4/11/2017). Komite tersebut mengumumkan telah membuka kembali berkas seputar banjir di Jeddah pada 2009 dan menyelidiki kasus virus MERS.
Penangkapan sejumlah pangeran dan tokoh Pemerintahan Saudi itu menjadi langkah terkini dalam konsolidasi kekuasaan putra mahkota Mohammed bin Salman, yang juga penasihat utama Raja Salman. Diyakini, penangkapan tersebut bakal berdampak besar pada pemerintahan kerajaan sekaligus ekonomi dunia. Pangeran Alwaleed yang menjadi salah satu orang terkaya di dunia diketahui memegang saham utama di sejumlah perusahaan seperti Twitter, Apple, Time Warner, dan banyak perusahaan ternama dunia lainnya.
Meski baru putra mahkota, Pangeran Mohammed sudah dianggap sebagai penguasa de facto Arab Saudi. Dia berwenang mengendalikan sejumlah kebijakan pemerintah. Beberapa pemikirannya tentang masa depan Arab Saudi juga sudah dimasukkan dalam visi Arab Saudi 2030 (vision 2030). Pemikiran sang Pangeran tersebut antara lain: membawa Arab Saudi menjadi lebih moderat, mengizinkan perempuan mengemudikan mobil dan menonton konser, hingga membangun kota 'NEOM' yang akan menjadi pusat bisnis. Kota pusat bisnis akan dibangun di pinggir kota Riyadh di pesisir Laut Merah dekat dengan Yordania dan Mesir.