
Pada masa Revolusi Kebudayaan, Zhou dikirim ke pedesaan dan "dididik ulang", seperti beberapa intelektual pada masa itu. Ia menghabiskan dua tahun dalam sebuah kamp buruh. Setelah 1980, Zhou bekerja sama dengan Liu Zunqi dan Chien Wei-zang untuk menerjemahkan Encyclopædia Britannica ke dalam bahasa Tionghoa, yang mendapatkan julukan "Ensiklopedia Zhou". Zhou masih menulis dan menerbitkan karyanya sejak penciptaan Pinyin; contohnya, bukunya Zhongguo Yuwen de Shidai Yanjin (中國語文的時代演進), yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Zhang Liqing, diterbitkan pada 2003 dengan judul The Historical Evolution of Chinese Languages and Scripts (Perubahan Historis Bahasa dan Aksara Tionghoa).[9] Ia menulis sepuluh buku sejak tahun 2000, beberapa di antaranya dicekal di Tiongkok.
ada awal 2013, Zhou dan putranya diwawancarai oleh Dr. Adeline Yen Mah di kediaman mereka di Beijing. Dr. Mah mendokumentasikan kunjungan tersebut dalam sebuah video dan memberikan Zhou sebuah permainan Pinyin yang ia buat untuk iPad. Zhou menjadi supercentenarian pada 13 Januari 2016 saat ia menginjak usia 110 tahun.[11] Ia adalah salah satu dari beberapa supercentenarian yang dikenal karena alasan lainnya selain umur mereka yang panjang. Zhou meninggal pada 14 Januari 2017 di rumahnya di Beijing, sehari setelah ulang tahunnya yang ke-111. Istrinya meninggal pada tahun 2002, dan putranya meninggal pada tahun 2015.