![Biografi Profil Biodata Djoko Setiadi wikipedia Kepala Badan Siber Baru](https://statik.tempo.co/data/2016/01/08/id_471314/471314_620.jpg)
Dikutip dari akun Twitter resmi BSSN (@bssn_ri), Djoko lahir di Surakarta dari keluarga sederhana. Ia memiliki delapan saudara. Djoko menempuh pendidikan SMA di Jakarta dan tinggal bersama kakak kandungnya. Selepas SMA, ia terkendala biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hingga pada 1977, Djoko mendapat informasi tentang Akademi Sandi Negara (Aksara) di surat kabar. Ia merupakan salah satu yang berhasil lolos dari ratusan pendaftar. Djoko lulus dari Aksara pada 1980. Saat itu ia sudah mengagumi sosok Roebiono Kertopati, kepala Lemsaneg kala itu.
![Biografi Profil Biodata Djoko Setiadi wikipedia Kepala Badan Siber Baru](https://img-z.okeinfo.net/content/2018/01/03/337/1839333/profil-djoko-setiadi-kepala-badan-siber-yang-pernah-jualan-kue-basah-FttvyuXZ2u.jpg)
Saat itulah muncul tawaran untuk penempatan di Turki, yang saat itu sedang mengalami Perang Teluk di daerah Irak. Djoko bertugas di Turki selama 4,5 tahun. Sekembali dari Turki, ia ditugaskan di Pusintelad, dan kemudian Kodam I/BB di Medan. Dalam perjalanan kariernya, ia bersekolah di Seskoad selama 11 bulan dan ditempatkan di Paspampres selama empat tahun. Berdasarkan perintah dari Kepala Lemsaneg kala itu, Djoko kemudian pindah tugas ke Lemsaneg. Mulanya ia bertugas di Direktorat Pengamanan Sinyal di Ciseeng. Djoko kemudian menjabat Deputi Pengaman Persandian (Deputi III). Kariernya terus meningkat hingga akhirnya Djoko dilantik sebagai Kepala Lemsaneg melalui keputusan presiden (keppres) yang diteken Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.