Anthonius Gunawan Agung merupakan petugas pemandu lalu lintas udara di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah. Saat terjadi gempa korban menyelesaikan tugasnya memandu pesawat Batik Air. Kemudian Anthonius mencoba menyelamatkan diri. Namun, tiba-tiba atap menara ATC ambruk. Anthonius melompat dari atas tower hingga luka parah. Korban akhirnya meninggal dunia saat akan dievakuasi ke rumah sakit.
Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) menobatkan Anthonius Gunawan Agung menjadi pahlawan penerbangan Indonesia. Kisah Agung juga akan dibawa ke forum internasional agar ia ditetapkan sebagai pahlawan ATC dunia. Agung merupakan petugas pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Controller/ATC) yang meninggal setelah memandu pesawat Batik Air lepas landas di Palu. Ia dimakamkan secara kedinasan Kementerian Perhubungan di TPU Kong Tiong Hwee milik Yayasan Dana Sosial di Kampung Pannara, Kota Makassar, Senin (1/10/2018).
Selain itu, IATCA juga akan mengirimkan surat ke Kementerian Perhubungan agar Agung dijadikan pahlawan penerbangan Indonesia. "Inilah profesionalisme profesi ATC, bekerja menyelamatkan nyawa orang lain sampai titik darah terakhir, sebelum menyelamatkan diri sendiri," kata Ketua Umum IATCA, Suwandi. Dalam kesempatan lain, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan bahwa pemerintah sangat mengapresiasi upaya Anthonius Gunawan Agung. Pemerintah pun menawarkan gelar pahlawan kepada dirinya dan akan membujuk keluarga Anthonius agar jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan.