Endang Raes - Produser Rekaman Lagu Dangdut

Biografi Profil Biodata Endang Raes - Produser Rekaman Lagu DangdutEndang Raes yang lahir 3 Agustus 1967 (usia 51 tahun) di Kota Sukabumi yang masuk nominasi AMI Award untuk Penata Musik Dangdut/Dangdut Kontemporer Terbaik. Miliuner Berkat lagu 'Termiskin di Dunia' ini lagu-lagunya tetap diburu penyanyi pendatang baru. Sukses lagu Termiskin di Dunia yang menjadi pemicu, lirik lagu itu mungkin bagi sebagian orang terasa lebay. Tapi nyatanya pada 1987, penjualan kaset lagu tersebut begitu fantastis mencapai 1,2 juta kopi. Nama Hamdan Attamimi sebagai pelantun lagu itu pun ikut melejit di belantika musik dangdut Tanah Air. Nama lelaki kelahiran Kepulauan Aru, Maluku, 27 Januari 1949, itu sejajar dengan Mansyur S. dan Meggy Z.

Lelaki kelahiran Jampang, Sukabumi, Jawa Barat itu mengaku perjalanan hidup pribadinya menjadi salah satu rujukan dalam membuat lagu tersebut. Kondisi ekonomi yang minim membuat Endang remaja tak terlalu lepas dalam bergaul, khususnya saat berinteraksi dengan perempuan. Pada usia 2 tahun, ia ditinggal pergi oleh ayahnya, Omon. Karena kondisi ekonomi yang morat-marit, beberapa waktu kemudian sang ibu, Cacih, menitipkan Endang kepada pamannya. Tapi ekonomi sang paman pun sebetulnya tergolong pas-pasan, sehingga cuma mampu membiayai sekolah keponakannya itu sampai kelas V sekolah dasar.

Meski bekal pendidikan akademis sangat minim, Endang mendapat anugerah jiwa seni yang lebih. Sejak remaja, ia mengaku suka menulis lagu. Asmin Chaidir, penyanyi dan musikus dangdut, menjadi pembimbingnya. Penjualan kaset tersebut, yang melampaui angka 1 juta, membuat Gajah Mada Record sebagai produser rekaman mengganjar Endang dengan bonus berlimpah. Endang memanfaatkannya untuk membeli rumah dan mobil. Tapi ia merasa hadiah paling utama yang diterimanya kemudian adalah “kursi eksklusif” sebagai pencipta lagu. Hal itu membuat produser dan penyanyi lain rela antre menanti lagu-lagu ciptaannya.

Beberapa lagu karya Endang Raes yang sukses di pasaran adalah Berondong Tua, Suamiku Kawin Lagi, dan Bara Bere, yang dinyanyikan Siti Badriah (Sibad). Endang menghimpun pundi-pundi bernilai miliaran rupiah. Ia mengaku memiliki 30 kamar kontrakan, tiga ruko, tiga rumah, serta beberapa kaveling tanah. Tabungan lain yang membuatnya bangga adalah pendidikan kedua anaknya. Endang menyebut putra sulungnya sedang kuliah di Universitas Gunadarma, Depok. Anak keduanya pun akan diarahkan untuk menuntut ilmu setinggi mungkin. Siti Badriah menilai sosok Endang sebagai figur yang kebapakan dan humoris. Endang telaten membimbingnya di studio rekaman.