Seorang perempuan yang terindikasi mengikuti paham radikal diamankan di Polda Jawa Timur (Jatim). Ia ditangkap saat tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo. Perempuan itu bernama Nesti Ode Samili berasal dari Maluku Utara (Malut). Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi detikcom membenarkan soal penangkapan tersebut. Barung menuturkan perempuan tersebut berangkat dari Malut menuju Surabaya dengan menumpang pesawat Lion Air sekitar pukul 09.00. Setiba di Juanda sekitar pukul 13.00 ia kemudian diamankan. Dari keterangan yang didapat, lanjut Barung, perempuan tersebut berangkat ke Surabaya dengan menggunakan identitas palsu. Sedangkan untuk tujuannya, ia mengaku akan berbelanja ke Kota Pahlawan.
Polisi mengungkap identitas perempuan diduga berpaham radikal bernama Nesti Ode Samili yang ditangkap di Bandara Juanda. Perempuan itu ternyata adalah polwan. Barung mengatakan Nesti tercatat bertugas di Direskrimum Polda Maluku Utara (Malut) dan berpangkat Bripda. Penangkapannya juga merupakan hasil informasi dan kerjasama dengan pihak Polda Maluku Utara (Malut). Selain diketahui seorang polwan, terang Barung, polwan tersebut juga menggunakan identitas palsu. Identitas itu ia gunakan untuk berangkat ke Surabaya. Polwan Maluku Utara yang diamankan kepolisian Polda Jatim di Bandara Juanda Surabaya sudah dikembalikan ke Ternate. Terkait dugaan paham radikal yang dianut polwan masih dipertanyakan. Barung kemudian mencoba meluruskan pemberitaan. Ia menyatakan pihaknya tidak melakukan penangkapan melainkan pengamanan kepada seorang polwan sebagai bentuk kerja sama antarpolda. Mengenai dugaan paham radikal yang dianut Nesti, Hendri menyampaikan pihaknya belum bisa memastikan. Menurutnya Bripda NOS akan diperiksa secara intensif setibanya di Ternate. - Sumber : Detikcom