Profil Fadly Satrianto - Co Pilot Pesawat Nam Air

Biografi Profil Biodata Fadly Satrianto - KoPilot Pesawat Nam AirFadly Satrianto adalah kopilot yang menjadi bagian kru Nam Air yang turut serta menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Kopilot Fadly Satrianto merupakan salah satu penumpang pesawat naas Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021). Fadly, tidak langsung mengikuti sekolah pilot. Lulus dari SMA, dia sempat menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang merupakan lulusan Universitas Airlangga. Namun dia tertarik menjadi pilot dan akhirnya mengikuti pendidikan khusus untuk mengemudikan pesawat tersebut.

Fadly tinggal di Pagesangan Baru RT 8 RW 1, Kecamatan Jambangan, Surabaya. Fadly merupakan anak Sumarzen Marzuki yang merupakan Ketua Gebu Minang Jawa Timur periode 2019-2024. Ayah Fadly, Sumarzen Marzuki, mengatakan, putra bungsunya itu selalu menelepon ibunya, Ninik Andriyani, setiap kali akan terbang. Sebelum penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Fadly juga menelepon Ninik. Komunikasi terakhir kopilot Fadly Satrianto sebelum terbang dengan Sriwijaya Air SJ 182 sempat menelepon ibunda. ini terakhir kali mengatakan tidak akan membawa pesawat. 

Fadly Satrianto telah bertunangan dengan seorang dokter dan akan segera menikah. Rencana pernikahan Fadly sebenarnya hendak dilangsungkan beberapa waktu lalu. Namun karena pandemi Covid-19, pernikahan itu pun diundur. Namun, dengan kejadian ini, pernikahan itu kemungkinan besar tidak akan terwujud. Polri kembali mengidentifikasi tiga jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Salah satunya Fadly Satrianto. 


"Kemudian korban kedua atas nama Fadly Satrianto, Surabaya, 6 Desember 1992, laki-laki, agama Islam, alamat Teluk Penangjung 17 RT 4 RW 5 di daerah Jawa Timur. Ini terdaftar pada nomor manifes 31. Dan ini ternyata adalah kopilot Sriwijaya. Kami sudah melakukan perbandingan sidik jari. Ini yang kami dapat e-KTP telunjuk kanan dan satu yang berhasil identifikasi dari potongan body part yang kita dapatkan identik 12 titik persamaan. Tadi ada di label 0020," kata Kapus Inafis Polri Brigjen Hudi Suryanto di RS Polri, Jakarta Timur.