Dengan berbagai terobosan yang telah dilakukannya, dirinya telah dikenal di berbagai penjuru Indonesia. Novi pun merupakan seorang pengusaha dan memiliki perusahaan di bidang tambang, bank perkreditan rakyat dan bidang lainnya. Totalnya, Novi memiliki 36 perusahaan dengan jumlah karyawan mencapai 40 ribu orang. Novi Rahman Hidayat adalah seorang Direktur Utama PT Putra Mandiri Jaya (2006-2018) dan Direktur Utama PT Putra Tunas Artha Mandiri Group (2008-2018).
Novi mencalonkan diri menjadi bupati pada Pilbup Nganjuk 2018 bersama pasangannya Marhaen Djumadi yang menjabat Wakil Ketua DPD PDI-Perjuangan Tahun 2015-2020. Mereka pun didukung PKB, PDIP, dan Partai Hanura. Novi bertekad untuk memajukan Nganjuk agar bisa bersaing dengan kota besar di Indonesia bahkan dunia. Pria asli Nganjuk tersebut mampu menaikkan popularitasnya dari 8 persen menjadi 70 persen sebelum pemilihan kepala daerah dan berhasil memenangi pibup tersebut. Berbagai gebrakan telah dilakukannya semenjak dirinya menjabat sebagai Bupati Nganjuk pada akhir 2018 silam. Setelah sempat mengganti 18 kepala dinas, Novi juga sering kali mengisi khotbah di berbagai masjid di Nganjuk.
Kabar terbaru, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron tidak merinci terkait kapan kegiatan OTT tersebut. Dia juga belum bersedia menjelaskan bukti yang diamankan KPK dari OTT kali ini. Ghufron kemudian menjelaskan bahwa OTT terhadap Bupati Nganjuk dilakukan atas dugaan lelang jabatan. Selain itu, ia menyebutkan bahwa saat ini KPK sedang melakukan pengembangan terkait hasil OTT ini.