Meskipun Gita Savitri lahir di Palembang, tetapi sejak kecil hingga usia 18 tahun ia tinggal di Jakarta. Gita pertama kali menginjakkan kaki di Berlin, Jerman, pada 30 Oktober 2010. Gita menetap di Jerman untuk menyelesaikan studi Kimia Murni di Freie Universität (Free University), Berlin. Pada videonya di Youtube berjudul Kuliah di Jerman I Story yang diunggah pada 26 Juni 2016, Gita menceritakan bahwa ia lulus SMA pada usia 17 tahun. Itu membuatnya harus menunggu 1 tahun untuk kuliah di Jerman karena persyaratan bagi calon mahasiswa di bawah usia 18 tahun cukup rumit.
Gita membuat akun YouTube pada tahun 2009 untuk mengisi waktu setelah lulus SMA. Dia menggunakan akun tersebut untuk membagikan video-videonya yang sedang meng-cover lagu dari musisi ternama. Ketika melanjutkan pendidikannya di Jerman, Ia pun tetap melanjutkan aktivitasnya membuat cover lagu. Pada tahun 2016, Gita mantap menjadi kreator konten Youtube dengan menggunggah video lain seperti video blog (vlog). Di akun Youtube miliknya, Gita membagikan banyak hal seperti kesehariannya di Jerman, perbincangannya dengan teman-teman sesama mahasiswa asal Indonesia, musik, sampai opininya tentang isu-isu yang sedang berkembang di Indonesia maupun dunia.
Pada 10 Mei 2017, Gita merilis lagu berjudul Seandainya di Itunes dan Spotify. Lagu tersebut merupakan proyek kolaborasi dengan kekasihnya yaitu Paul Partohap. Rentang Kisah merupakan buku kumpulan cerita yang ditulis berdasarkan pengalaman-pengalamannya selama tinggal di Jerman. Dalam buku ini, Gita menceritakan bagaimana ia harus mencari tambahan biaya agar tidak terlalu bergantung dari kiriman orang tuanya di Indonesia. Terlebih lagi, Gita tidak mendapatkan beasiswa di Jerman.
YouTuber Gita Savitri belakangan menjadi sorotan usai mengungkap alasannya tak ingin memiliki anak. Menurut dia, mempunyai seorang anak adalah sebuah pilihan hidup dengan tanggung jawab yang besar. Gita menjelaskan perlu ada persiapan matang saat memutuskan memiliki anak. Menurut pendapatnya lebih gampang gak punya anak daripada punya anak. Karena banyak banget hal preventif yang bisa dilakukan untuk tidak punya anak. Fenomena memilih tidak punya anak atau yang kerap disebut childfree cukup banyak ditemukan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan di balik keputusan tersebut.