Beliau merupakan pensiunan anggota TNI Angkatan Udara (AU) yang berdinas di Lanud Atang Senjaya (ATS), Bogor, Jawa Barat. Semasa dinas 10 tahun di TNI AU beliau sebagai pilot helikopter di satuannya dengan pangkat terakhir Letnan Satu.
Setelah pensiun beliau bergabung ke maskapai penerbangan komersil di Maskapai Merpati selama 17 tahun dan berpindah ke Aviastar yang mayoritas di Papua. Pada Februari 2021 beliau pindah di Rimbun Air yang melayani jasa kargo. Beliau merupakan pilot senior yang handal dan sudah mengenal baik medan terbang di kawasan Papua. Bahkan beliau pernah terbang hampir ke seluruh wilayah Indonesia.
Kapten Penerbang Mirza tinggal bersama istri dan empat orang anaknya di Bogor. Di lingkungan tempat tinggalnya, beliau terkenal dermawan dan supel. Beliau juga dekat dengan masyarakat dan memiliki jiwa sosial yang tinggi terhadap masyarakat di sekitarnya dan sering berbagi pada sesama yang membutuhkan.
Bahkan dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan pun beliau rajin bersedekah. Beliau sering membantu warga sekitar, bagi-bagi sembako ke masyarakat yang kurang mampu, dan ke para janda serta santunan kepada anak yatim. Beliau pun kerap mendukung keberlangsungan suatu kegiatan seperti membantu dana sumbangan saat perayaan agustusan.
Setelah tersiar kabar jatuhnya pesawat Rimbun Air yang dipiloti Kapten Mirza, suasana duka pun nampak di rumah keluarga Pilot Pesawat Rimbun Air Cargo. Keluarga dan kerabat pun berdatangan guna memberikan dukungan dan simpati pada keluarga korban. Persiapan guna menyambut kedatangan korban Kapten Penerbang Mirza melibatkan personil TNI AU dari Landasan Udara Atang Sanjaya Bogor.