Faradina Amalia kelahiran Yogyakarta tahun 1993 berusia 28 tahun yang bernama lengkap Faradina Amalia Medina adalah peserta INTM Indonesia Next Top Model Cycle 2. Pemilik tinggi badan 179 cm ini digadang-gadang akan menjadi kompetitor terkuat pada INTM tahun ini. Faradina Amalia berhasil memenangkan best foto dan best video dalam program acara Indonesias Next Top Model. Faradina keluar jadi pemenang dalam sesi foto individu boneka horor pada babak 16 besar. Dalam 2 pekan berturut-turut dia berada di urutan nomor 1 dalam setiap kompetisi. Instagram : @faradinaamaliaa Followernya di Instagram sebanyak 4.641 orang. Wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Administrasi Bisnis UPN Jogjakarta ini, bungsu dari dua bersaudara putri dari ibu Nuraida yang sudah meninggal saat dia kelas 1 SMA. Dia menjadi model awalnya cuma untuk mengisi waktu luang daripada sepi di rumah dia pun masuk sekolah modeling PAPMI Jogjakarta. Kendati begitu, Fara tetap profesional dan memperhatikan betul busana macam apa yang hendak diperagakan agar kliennya tak kecewa.
Finalis Wajah Femina 2017 yang pernah ikut ajang Puteri Indonesia 2017 ini mempunyai satu kenangan yang tak terlupakan selama dia belajar modeling. Dia sebetulnya orangnya tomboi, dan pertama kali belajar jalan di catwalk memakai sepatu berhak 12 cm kakinya langsung bengkak. Tapi dia latihan jalan terus biar terbiasa dan akhirnya dia sudah bisa jalan pakai sepatu berhak 15 cm. Wanita bernama lengkap Faradina Amalia ini juga dalam naungan kick management yang merupakan wadahnya dalam dunia modeling.
Siklus kedua Indonesia's Next Top Model (disingkat INTM) mulai ditayangkan di stasiun televisi NET. dan YouTube sejak 4 November 2021. Acara ini menampilkan sejumlah model potensial Indonesia yang bersaing untuk menjadi Indonesia's Next Top Model dan juga kesempatan untuk memulai karier mereka di industri model. Acara ini merupakan bagian franchise acara America's Next Top Model. Tidak ada destinasi lokal maupun internasional untuk siklus ini, seluruh peserta, pengisi acara, dan kru yang bertugas telah mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di Indonesia.
Pada musim ini, terdapat penambahan tantangan pada sesi pemotretan, yakni penilaian hasil pemotretan secara berkelompok. Kelompok dengan hasil foto terbaik akan aman dari eliminasi tanpa bergantung pada hasil pemotretan individu. Sementara, kelompok terburuk akan menjalani sesi penjurian secara individu untuk menentukan peserta yang akan tereliminasi. Selain berdasarkan hasil sesi pemotretan, penilaian peserta di setiap pekannya juga bergantung dari penampilan peserta dalam menjalani runway challenge pada episode penjurian. Gabungan dari penilaian hasil pemotretan dan runway challenge akan menentukan peserta yang akan tereliminasi di setiap pekannya. #Lihat pula : Biodata 18 Peserta Indonesia's Next Top Model Cycle 2