Ady Kasipahu, lahir di Kelurahan Lewirato, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat 8 Agustus 1992 dari pasangan Edi Sirajuddin dan Ela Yulianti (Almarhumah). Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Bakatnya sebagai penyanyi memang sudah terlihat sejak kecil. Hal itu cukup wajar karena Ady hidup dalam keluarga yang memiliki talenta sebagai penyanyi. Ady Kasipahu kini menjadi calon Superstar Dangdut seperti impiannya. Setelah melewati beberapa tahapan seleksi dan audisi, pemuda bernama asli Ady Pratama Saputra ini berhasil melenggang ke Jakarta dalam ajang Dangdut Academy Indosiar II.
Adi Kasipahu Salah satu penyanyi dangdut asal Kota Bima, dipastikan lolos audisi Dangdut Akademi yang digelar oleh stasiun televisi Indosiar. Adi lolos setelah beberapa kali melalui tahapan penjaringan yang dilaksanakan tim penjaringan penyanyi yang akan ditayangkan di televisi tersebut. Tinggal satu langkah, Adi akan tampil di televisi untuk menunjukan bakatnya sebagai penyanyi dan mengangkat nama daerah seperti seniornya, Eka Bima.
Beberapa hari yang lalu, ada empat penyanyi asal Bima dan Dompu yang diutus ke Jakarta oleh tim penjaringan, diantaranya Adi Kasipahu asal Lewirato, Rosdiana asal Dompu, Kusmiati asal Monggo Sila dan Mentari asal Lewirato. Hanya saja dari keempatnya, hanya Adi yang dinyatakan lolos untuk mengikuti audisi langsung oleh para artis yang ditunjuk oleh Indosiar. Kepastian Adi masuk audisi oleh artis tersebut, disampaikan oleh Koordinator Penyanyi Bima, Udin Eba Kasipahu yang juga kakak Kandung Adi Kasipahu. Menurutnya, hanya satu yang ditetapkan oleh tim juri untuk menuju audisi selanjutnya sebelum masuk televisi, yakni Adi Kasipahu.
Kedua orangtuanya merupakan penyanyi dangdut lokal yang juga dikenal memiliki suara merdu. Bakat itulah mungkin yang diwariskan Ady dengan gaya suara cengkokan yang boleh dibilang tidak kalah dengan bintang dangdut kenamaan. Modal semangat dan tekad kuat, membuat lulusan SMA Negeri 2 Kota Bima ini tak putus harapan. Meski beberapa kali sempat mengubur impian karena selalu kandas dalam sejumlah audisi penyanyi. Namun, optimisme Ady untuk menjadi bintang tertanam kuat sehingga membuatnya tetap bangkit kembali merangkai asa. Tercatat beberapa audisi dibidang tarik suara pernah dia ikuti. Diantaranya audisi pencarian bakat penyanyi terpopuler “Indonesian Idol” Tahun 2010 melalui seleksi Jakarta. Dalam audisi yang digagas stasiun TV RCTI ini, Ady kandas pada tahapan ketiga.
Pada tahun berikutnya, diam-diam tanpa sepengetahuan orangtuanya Ia kembali mengikuti audisi yang sama melalui jalur Makassar. Namun, lagi-lagi kandas pada tahapan seleksi kedua bersama ribuan peserta lainnya. Tak sampai disitu, pemuda lajang berkulit hitam manis ini juga beberapa kali mengikuti lomba dan festival tarik suara tingkat Pulau Sumbawa di genre musik dangdut dan pop. Hasilnya, Ia menyabet juara II pada festival musik dangdut Tahun 2012 dan berturut-turut tahun berikutnya juga meraih juara II pada festival musik pop. Serta terakhir meraih juara I pada festival musik dangdut se-Pulau Sumbawa Tahun 2014 yang baru-baru ini digelar.
Sederet pengalaman itu, membuat Ady lebih matang dan semakin meningkatkan kemampuan vokalnya. Hingga pada akhirnya, genre musik dangdut sebagai basic awal Ady membawanya meraih Golden Tiket menyisihkan ribuan peserta dari berbagai daerah di NTB pada audisi Dangdut Academy Indosiar II yang diadakan mulai Mei 2014 lalu. Ady mengaku sangat optimis dapat menjadi bintang dangdut nasional. Namun Ia menyadari tanpa dukungan penuh masyarakat Bima dan NTB impian itu tidak akan terwujud.