Ahmad Muhazan bin Saroni kelahiran 5 juli 1990 ini, tercatat pernah menempuh pendidikan SMP dan SMA di Krangkeng Indramayu. Setelah lulus menempuh jenjang pendidikan SMP dan SMA ia kemudian melanjutkan menempuh Pendidikan di pondok pesantren di wilayah Bungur, Subang dan ia juga aktif dalam kajian agama atau liqo bersama.
Pasca terjadinya peristiwa ledakan bom di Sarinah di Jakarta, warga Indramayu digegerkan dengan teridentifikasi salah satu yang terkena ledakan bom itu Ahmad Muhazan warga Kedungwungu, Kerangkeng, Indramayu. Pria umur 25 tahun ini kabarnya tewas pada saat ledakan bom dengan kondisi yang sangat mengenaskan.
Di lingkunan teman temanya Ahmad Muhazan ini terkenal pendiam dan jarang sekali bergaul, beradaptasi dan komunikasi dengan warga dan sangat tertutup pasca mondok di pesantren. Dalam kesehariannya, kata Azun, ia hanya menghabiskan waktu mengurung diri di dalam kamarnya, bahkan dia juga kerap sekali merakit petasan yang dia kumpulkan sendiri. Pemuda kelahiran 1990 ini, merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara dan sekarang menetap di Jakarta.
Dia berbeda dari pemuda umumnya di Kabupaten Indramayu yang mayoritas menyukai tarling, justru ia lebih menyukai lagu lagu jihad, dan kerap sekali melakukan olah raga di dalam kamar. Ketika setelah nikah dengan perempuan yang bercadar, ia lebih conservative suka mengafirkan orang lain dan mudah menjatuhkan hukum haram.
Salah satu terduga pelaku bom Sarinah adalah dari Kedungwungu, Krangkeng Indramayu, Jawa barat. Ahmad Muhazan ini terjebak masuk aliran radikal mungkin karena telah dibrainwash dengan diruqiyah dan terpengaruh oleh kakak iparnya yang berasal dari Subang Jawa barat. Sejak lama si pelaku menampakan ajaran radikalisme di tengah-tengah keluarganya. - fajarnews
#Lihat pula : Profil Bahrun Naim - Otak Pelaku Bom Sarinah