Mbok Yem (70) warga Desa Galih, Kecamatan Poncol adalah wanita pemilik warung di puncak Gunung Lawu yang mempunyai ketinggian 3.256 meter dari permukaan laut. Sebelumnya Mbok Yem sehari-harinya naik turun gunung untuk mencari akar-akaran bahan membuat jamu. Dia sering bertemu para pendaki gunung dan tak sedikit yang memohon bantuan untuk dibuatkan kopi atau mie instan. Mbok Yem berpikir membuka warung untuk menambah penghasilan dan membantu para pendaki yang membutuhkan makanan dan minuman hangat saat dipuncak.
Usaha warung Mbok Yem memiliki lokasi yang strategis dan kebetulan berdiri berdekatan dengan Hargo Dalem yang sering digunakan oleh sebagian pendaki dan mereka yang memiliki tujuan meminta pentujuk dari yang Maha Kuasa. Warung dengan ukuran 15 X 10 meter mampu menampung kurang lebih 100 pendaki yang ingin istirahat. Kalau hari minggu atau hari libur banyak pendaki yang naik, bahkan tempat penginapan yang terbuat ala kadarnya ini tidak muat.
Mbok Yem mengatakan, untuk belanja sekarang sudah ada yang bertanggung jawab di pasrahkan orang kepercayaannya karena dia sudah tua. Jadwal belanja untuk kebutuhan warung, biasanya dilakukan sebelum hari libur atau hari biasa di pasar Plaosan Magetan. Biasanya belanjaannya Beras 25 Kg, telur 20 Kg, Mie instan 5 kardus, kopi, teh, gula 5 Kg, kemasaan air minum mineral ukuran besar dan sedang masing-masing 2 kardus dan kebutuhan lainnya seperti bumbu dapur makanan kecil.
Untuk kebutuhan air bersih mengambil dari sendang derajat yang jaraknya kurang lebih satu kilometer dari warung. Terkait penerangan warung mbok Yem mengunakan generator listrik berbahan bakar bensin untuk penerangan dan kebutuhan para pendaki mengisi baterai. Menu makanan yang dijual di warung Mbok Yem diantaranya nasi pecel, mie rebus, teh, kopi panas, serta jajanan kecil lainnya. Mbok Yem sendiri sudah kurang lebih 5 tahun ini jarang turun gunung. Dia lebih memilih tinggal di puncak Gunung Lawu dan terkadang turun hanya 2 sampai 3 bulan sekali.
Warung Mbok Yem berduka. Kakek pengantar logistik dari warung tersebut, Kadri (70) meninggal dalam pendakian ke puncak Gunung Lawu. Jasad Kadri ditemukan pada Selasa (7/9/2021) siang, namun baru bisa dievakuasi malam hari. Kakek pengantar logistik dari warung Mbok Yem itu, kata Ratno, naik ke puncak Lawu pada 25 Agustus 2021. Ia mengantarkan bahan makanan untuk Mbok Yem. Karena Kadri belum juga pulang, pencarian kembali melakukan. Kadri diketemukan sudah meninggal. Jasadnya ditemukan di dekat parit, tidak jauh dari puncak Lawu.
#Lihat pula : Biografi Abah Bongkeng atau Djukardi Adriana