Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta adalah anggota Satreskrim Polsek Kuta Utara yang gugur saat menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri. Korps Bhayangkara pun berduka atas gugurnya seorang personilnya karena ditikam bule asal Perancis Amokrane Sabet di Bali. Brigadir yang dikenal sebagai anggota teladan itu meninggalkan tiga orang anak masing-masing, AA Raka Cempaka siswa Kelas 3 SMK, anak keduanya duduk di bangku SMP kelas 3 PGRI I Monang Maning AA Made Deva Arigangga (16) dan seorang anak perempuan duduk di Kelas 4 SD AA Ketut Trisnadewi.
Orang tuanya Anak Agung Made Sujaya (62) ikhlas dengan kepergian anaknya sebab itu sudah menjadi sebuah resiko seorang anggota Polri apalagi anaknya gugur dalam tugas. Di kediamannya Jalan Gunung Talang II, Denpasar, Bali, Putu Sudiarta adalah anak pertama dari empat bersaudara. orang tuannya terakhir bertemu dengan anaknya sewaktu di Tirta Empul, dan sempat pagi bertemu sebelum bertugas menggerebek Amokrane.
Amok, pria berbadan gempal itu menyimpan sejumlah catatan buruk pada warga di sekitaran Jalan Pantai Berawa, Tibubeneng, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. Hal ini terkuak usai polisi melakukan pendalaman yang menemukan bukti izin tinggal pelaku yang habis September 2015 lalu. Sebelum penangkapan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jendral Perancis.
Amok sendiri nekat melakukan perlawanan terhadap polisi yang hendak menjemput paksa dirinya. Amok keluar dari rumahnya di Jalan Pantai Berawa membawa sebilah pisau. Selanjutnya menyerang polisi yang sedang menjalankan tugasnya. Seorang anggota polisi, Anak Agung Putu Sudi (39) meregang nyawa setelah mendapat 8 tusukan dalam aksi bengis Amokrane. Tusukan itu menghujam anggota polisi di bagian leher, dada hingga mengenai jantung.
Amokrane Sebet ditembak mati polisi di bagian dada dan kepalanya. Dari informasi yang dihimpun, kejadian ini terjadi sekitar pukul 11.00 Wita. Sudi sempat kritis hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit BaliMed. Jenazah korban dibawa ke Ruang Jenazah Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Bali. Korban penusukan dibawa pada pukul 14.15 Wita tadi siang. Selang dua menit kemudian, menyusul jenazah pelaku penusukan, Amokrane dibawa ke ruang jenazah oleh Pusdalops BPBD Kota Denpasar.