Damin Sada adalah Jawara Bekasi Raya dipuji banyak netizen karena berani menantang Ketua Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) untuk duel maut secara terbuka di alun-alun Kota Bekasi. Damin Sada terang-terangan membuka tantangan berkelahi satu lawan satu dengan pentolan LSM GMBI karena geram mendengar kabar ada ulama yang dipukul hingga terluka oleh ormas Kapolda Jawa Barat itu.
Siapa Damin Sada? pria kelahiran Bekasi 1965 itu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Kota dan Kabupaten Bekasi. Damin pernah mencalonkan diri sebagai Anggota DPR-RI namun gagal. Damin Sada juga pernah menjabat Kepala Desa Sriamur Tambun Utara era 1990-2006. Kiprahnya di tengah masyarakat terkenal dengan Jawara yang sering kali membela urusan agama, pemuda, kesenian, budaya dan lingkungan.
Keluarga Damin Sada juga terkenal sebagai keluarga Jawara, dimulai dari ayahnya Babe Sada dan ibu Enyai Sini juga saudara kandungnya Drahim Sada. Sebelum ini aksi Damin Sada yang cukup menghebohkan adalah membongkar Monumen Patung Lele di Jalan Ir Juanda, Bulan-bulan Kota Bekasi pada April 2002 silam. Damin bersama warga membakar Patung Lele hingga hancur jadi abu karena menurut dia, Ikan Lele adalah simbol keserakahan. Aksinya itu membuat Damin sempat mendekam di balik jeruji besi selama 10 bulan.
Aksi Damin Sada itu juga sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi yang kunjung merealisasikan Surat Keputusan Walikota 26 Februari 2001 tentang pembongkaran Patung Lele. Meski dipenjara, Damin Sada mengaku ikhlas, asalkan Bekasi tidak disimbolkan dengan Ikan Lele. Lahir dari keluarga yang terkenal Jawara Bekasi, bersama adik kandung Drahim Sada kini menginisiasi simbol Bekasi dengan Golok dan Bambu Kuning. Simbol itu kini terpasang di Desa Srijaya dan Desa Srimahi Tambun Utara. Damin Sada juga aktif di beberapa organisasi. Dia tercatat sebagai Ketua Paguyuban Pemangku Seni (Pangsi) Kabupaten Bekasi dan Ketua Gabungan Pengusaha Limbah Putra Daerah (Gapelida) Kabupaten Bekasi.