Amelia Magraeni adalah personel aviation security di Bandara Sam Ratulangi, Manado. Dia seorang petugas perempuan yang ditampar wanita yang mengaku sebagai istri jenderal bintang 1 kepolisian. Insiden penamparan itu terekam video dan viral di media sosial. Dalam video berdurasi 12 detik itu, si ibu yang saat kejadian mengenakan kaca mata hitam itu awalnya terlibat cekcok dengan petugas aviation security. Dia sempat dilerai oleh seorang anak perempuan yang diduga puteri dari ibu tersebut. Namun, tiba-tiba si ibu justru menampar petugas aviation security. Usai ditampar, petugas wanita itu mengancam akan melaporkan ibu tersebut.
Dari sumber lain disebutkan bahwa kejadian memalukan tersebut terjadi di Bandara Sam Ratulangi Manado, Rabu (5-7-2017) sekitar pukul 07.20 Wita dimana seorang wanita berinisial JW alias Joice melakukan penamparan terhadap petugas Aviation Security ( Avsec ) bernama Jemy Hantouw dan Amelia Magraeni. Belakangan diketahui, si ibu yang berinisial JW itu adalah istri dari seorang pejabat di Mabes Polri. Wanita yang diduga istri dari salah seorang perwira tinggi berpangkat Brigjend Polisi dan bertugas di Mabes Polri itu pun akhirnya dibawa ke Polsek Bandara dan dilakukan pemeriksaan. Akhirnya, pelaku kemudian melanjutkan penerbangan dengan flight garuda GA-603 Manado-Cengkareng Jakarta pada Pukul 11.00 Wita dengan mendapat pengawalan dari petugas Polsek Bandara.
Kejadian itu bermula ketika JW alias Joice, penumpang Batik Air dengan nomor penerbangan Id-6271 tujuan Jakarta melakukan pemeriksaan dipintu X-Ray SCP 2 dan pintu detektor berbunyi karena JW saat itu masih mengenakan jam tangan. Dan, saat itu salah satu petugas bernama Jemy Hantouw pun melakukan pemeriksaan dan meminta jam tangan milik penumpang tersebut dilepas dan dimasukkan didalam X-Ray. Akan tetapi, JW tidak terima dengan sikap petugas Avsec itu dan langsung melakukan pemukulan. Corporate Communication Departemen Head Angkasa Pura I Awaluddin membenarkan terjadi peristiwa itu pada hari ini, Rabu (5/7/2017) sekitar pukul 07.20 WITA.
Menurutnya, insiden penamparan itu bermula saat ada dua penumpang yang tengah melalui pemeriksaan keamanan namun tiba-tiba alarm berbunyi. “Ada petugas kami yang merupakan wanita juga itu meminta kepada calon penumpang tersebut untuk kembali, melepas jam tangan dan harus melewati pemeriksaan lagi lewat mesin x-ray,” kata Awaluddin. Prosedur yang harus dilalui ibu tersebut, kata Awaluddin, sudah sesuai aturan keamanan bandara. Namun, saat diminta menjalani pemeriksaan ulang, ibu itu justru emosi. Saat ini, PT Angkasa Pura tengah melakukan upaya musyawarah dan mediasi agar masalah ini berakhir damai.
#Lihat pula : Joice Warouw istri Pejabat Brigjen Sumampouw