Profil dan Biodata Putri Lailan Tifani dari Aceh

Putri Lailan Tifani dari Aceh ke Kontes Putri Pariwisata 2014Duta Wisata Kota Sabang 2013, Putri Lailan Tifani, kembali akan mencoba peruntungannya di ajang pemilihan Putri Pariwisata Indonesia 2014 yang dijadwalkan berlangsung di Jakarta pada 8-12 November mendatang. Pemenang kontes ini selanjutnya akan menjadi wakil Indonesia di ajang Miss Tourism Internasional.

Karena itulah, berbagai persiapan menghadapi even nasional itu, kini terus dilakukan Duta Wisata Sabang yang Mahasiswi Semester VII Jurusan Biologi, Fakultas MIPA Unsyiah itu. “Alhamdulillah, Putri terpilih menjadi wakil Aceh dalam kontes nasional yang digelar sejak 2008 lalu oleh Yayasan El John itu,” kata Putri, mengawali perbincangannya dengan Serambi, di Banda Aceh, Sabtu (18/10).

Bagi Putri, event ini merupakan kesempatan baginya untuk mempromosikan berbagai objek wisata Aceh ke seluruh masyarakat Indonesia. Ia akan bertolak ke Jakarta pada 5 November nanti, guna mengikuti berbagai tahapan kontes pada 8-12 November dan puncaknya digelar pada 21 November. “Jadi, persiapannya tinggal tiga minggu lagi,” katanya.

Dalam rentang waktu tersebut, Putri terus belajar dan memperdalam mengenai berbagai potensi wisata Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya, termasuk memperluas pengetahuan umum lainnya. Selain itu, ia juga terus mengasah kemampuannya di bidang public speaking. “Kemampuan berkomunikasi di depan khalayak adalah satu hal yang tidak bisa dianggap sepele,” ujar Putri.

Selama di Jakarta, sebutnya, Putri bersama dengan para finalis lainnya dari seluruh Tanah Air akan dikarantina dan mengikuti berbagai kegiatan yang digelar pihak panitia. Kepada Serambi, Putri bercerita ingin mempromosikan wisata Aceh ke seluruh masyarakat Indonesia. “Masih banyak objek wisata di Aceh yang belum diketahui orang luar, seperti keindahan taman bawah laut dan wisata kulinernya,” tutur gadis kelahiran 9 Juni 1993 lalu itu.

Terkait bakat yang akan ditunjukkan dalam kontes Puteri Pariwisata Indonesia 2014 nanti, Putri yang mempunyai hobi menari ini akan menunjukkan bakatnya dalam menari. “Kebetulan sejak SMP, Putri sudah aktif di sanggar menari dan menguasai beberapa tarian tradisional dan kreasi baru,” kata Putri yang mengaku fasih berbahasa Inggris.

Putri menjelaskan, dia akan menampilkan tari kreasi, yang dikreasikan antara tarian Prang Sabi, tarian dari dataran tinggi Gayo dan Seudati. Dalam tarian itu nantinya ia menggunakan kostum khas Cut nyak Dhien, lengkap dengan sanggulnya, sebilah rencong, yang merupakan senjata tradisional Aceh biasa digunakan oleh kaum perempuan di masa lalu dan kain kerrawang Gayo.

Keberhasilan ia mewakili Aceh berawal dari lolosnya ia dan mengalahkan 400-an peserta yang mewakili Aceh pada audisi yang dilaksanakan di Jakarta pada 25 Agustus lalu. Saat audisi itu, ceritanya dia mempromosikan Masjid Raya Baiturrahman namun yang lebih spesifiknya adalah mempromosikan pojok khusus di Masjid Raya Baiturrahman yang menyediakan baju khusus bagi wisatawan non muslim atau yang tidak mengenakanbusana muslim.

“Selama ini wisatawan menganggap mereka tidak akan bisa masuk ke masjid kebanggaan orang Aceh itu tanpa berbusana muslim. Padahal petugas masjid sekarang ini telah menyediakan fasilitas untuk wisatan asing non muslim itu. Dari situlah para juri berdecak kagum pada Putri saat mempresentasikan tentang hal baru yang ada di Masjid Raya, para juri saat itu seperti speechless gitu,” ceritanya.

Dalam ajang penilaian itu juga kata Putri, ia juga promosikan Sabang dengan wisata barunya yaitu wisata kuliner. “Seluruh Indonesia saat ini tahu, Sabang punya wisata bahari yang sangat indah. Tapi kuliner tak kalah menariknya, seperti sate gurita merupakan wisata kuliner yang patut dicoba di Sabang. Ini juga hal baru yang Putri angkat saat penilaian itu,” ucapnya.

Jadi dalam kontes pemilihan Puteri Pariwisata Indonesia 2014 nanti, Putri akan coba mengusung konsep “Ekowisata”. Saat ini juga, Putri terlibat dalam proyek daur ulang sampah yang dibuat BNI di Sabang. “Sampah-sampah di pantai di kawasan Sabang akan dikumpulkan dan diolah jadi produk bernilai ekonomis. Alhamdulillah ini sedang berlangsung dan mendapat tanggapan positif dari warga Iboeh,” tutupnya. (TribunNews)