Anoop Singh Thakur adalah aktor muda di kancah serial India. Anoop adalah seorang pilot lulusan sekolah penerbang Dowling College di Oakdale, New York. Sampai sekarang license pilotnya masih berlaku. Namun Anoop lebih memilih akting. Karier aktingnya dimulai sejak tahun 2011. Debut serialnya adalah Chandragupta Maurya di Imagine TV yang mana dia berperan sebagai Pangeran Malayeketu.
Serial Mahabharata sendiri adalah pengalaman yang mengubah hidupnya. Demi peran, Anoop lebih mendalami kitab Mahabharata. Hasilnya dia lebih taat pada agamanya seperti menjadi vegetarian. Anoop memerankan Dretarastra dengan totalitas. Contohnya pada adegan bertarung dengan 2 gajah dia memainkannya sendiri, tidak menggunakan stuntman.
Nama lengkap : Thakur Anoop Singh
Nama panggilan : Anoop
Tanggal lahir : 23 Maret
Status : Lajang
Agama : Hindu
Domisili : Mumbai
Kota Asal : Udaipur, Rajasthan
Suku : Rajput
Serial filmografi :
Chandragupta Maurya (Imagine TV) sebagai Pangeran Malayeketu
Dwarkadeesh Bhagwan Sri Krishna (Imagine TV) sebagai Dursasana
Jai Jai Bajrangbali (Sahara One) sebagai Begawan Parasurama
Kahaani Chandrakanta Ki (Sahara One) sebagai Birju
Ramayana (Zee TV) sebagai Hanuman
Mahabharata (Star Plus) sebagai Dretarastra
Bagi yg ingin berinteraksi langsung dengan Anoop, bisa add fb pribadinya http://www.facebook.com/thakur.anoopsingh
Like fanpage nyahttp://www.facebook.com/thakuranoopsinghofficial atau follow twitter @Dritarashtra.
Mahabharat menceritakan tentang kisah tahta Hastinapura, suatu kerajaan yang diperintah oleh keluarga Kuru. Para Kurawa dan Pandawa saling bersaing untuk menduduki tahta tersebut. Meskipun ayah dari para Kurawa lebih tua daripada ayah para Pandawa, Duryodana sebagai Kurawa tertua lebih muda usianya daripada Yudistira sebagai Pandawa tertua. Baik Duryodana maupun Yudistira mengklaim diri mereka sebagai pewaris terdepan tahta Hastinapura.[11]
Ketika Bisma meminta Gandari untuk menerima lamaran keponakannya yang buta Dretarastra, saudara Gandari yaitu Sangkuni menjadi marah. Meskipun kemudian ia menyetujui lamaran tersebut, Sangkuni bersumpah bahwa ia akan menghancurkan keluarga Kuru. Sangkuni menabur benih pertempuran klimaks Kurusetra mulai dari masa remaja para Kurawa dan Pandawa dengan meracuni pikiran Duryodana terhadap para Pandawa. Gesekan ini mencapai puncaknya dalam Perang di Kurukshetra. Pertempuran tersebut menghasilkan konflik antar kerabat dan sahabat, juga menjadikan kesetiaan keluarga dan dharma lebih didahulukan daripada keadilan.