Profile Biografi Jieun Bae Pegawai di Cafe Lindt

Profile Biografi Jieun Bae Biography Pegawai di Cafe LindtJieun Bae adalah gadis berusia 20 tahun yang merupakan seorang mahasiswi ini baru saja kembali dari liburan di Amerika Serikat. Wanita muda yang dengan wajah ketakutan karena penyanderaan di Sydney telah menjadi terkenal karena foto dan rekaman menghiasai berbagai pemberitaan baik cetak maupun elektronik.

Dilansir dari Dailymail, Jieun Bae tiba di tempatnya bekerja di Cafe Lindt sekitar pukul 09.00, 45 menit sebelum Haron Monis masuk sambil membawa senapan dan menyandera 17 sandera. Ia akhirnya berhasil melarikan diri pada pukul 17.00, saat itulah dunia melihat dirinya melalui rekaman televisi dan foto. Rekaman dan foto tersebut memperlihatkan Jieun Bae berlari menuju pelukan polisi bersenjata saat mereka mengepung kafe tersebut.

Gadis keturunan Korea ini digambarkan sebagai 'gadis manis' oleh teman-temannya. Ia juga adalah anggota aktif dari gereja Presbyterian. Jieun Bae telah menghabiskan hari bersama polisi dan akan menerima konseling. Ini dikarenakan dirinya tidak terluka secara fisik namun psikis. Dirinya juga tidak ingin menceritakan pengalaman mengerikannya tersebut kepada publik menurut teman-temannya.

Kemarin, teman-teman Jieun Bae sangat khawatir ketika mengetahui kafe tempatnya bekerja menjadi sasaran pria bersenjata. Apalagi mereka tidak bisa berhubungan dengannya saat ada berita mengenai ada orang yang disandera dalam kafe tersebut. Pada senin sore, ibunya juga membuat permohonan agar dapat membebaskan putrinya dan masyarakat berdoa untuk keselamatannya.

Penantian menyakitkan keluarganya akhirnya berakhir pada pukul 17.00 ketika Jieun Bae dan rekannya berhasil kabur dari penyanderaan. Pengepungan oleh polisi tidak berakhir sampai pukul 02.15 ketika polisi menyerbu gedung setelah mendengar tembakan dari dalam. Dua sandera, manajer kafe, Tori Johnson dan ibu dari tiga anak, Katrina Dawson meninggal. Sementara itu sang penyandera, Haron Monis ditembak mati oleh polisi.

Tiga Sandera Berhasil Kabur dari Kafe yang Terkepung di Sydney - Tiga orang melarikan diri dari sebuah kafe di Sydney, di mana seorang pria bersenjata sedang menyandera sejumlah orang dan memajang sebuah bendera dengan tulisan Arab di jendela. Demikian kata polisi, Senin (15/12/2014). Pihak kepolisian menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada orang yang terluka dalam peristiwa itu.

Para sandera itu tampak keluar dari sebuah pintu samping Lindt Chocolate Cafe yang diawasi oleh para petugas polisi bersenjata lengkap, hampir enam jam setelah penyanderaan itu dimulai. "Tiga orang kini telah muncul dari lokasi di Martin Place," kata Deputi Polisi New South Wales, Komisaris Catherine Burn, merujuk ke lokasi pusat bisnis itu. "Hal pertama yang akan kami lakukan adalah memastikan mereka baik-baik saja. Kami akan bekerja sama dengan orang-orang itu untuk mencari tahu informasi lebih lanjut. Kami tidak punya informasi yang menunjukkan bahwa ada yang terluka pada tahap ini."

Polisi mengatakan, mereka tidak memiliki angka pasti tentang berapa jumlah sandera yang masih ada di gedung itu. Namun, Burn mengatakan "tidak sebanyak 30 orang" seperti yang beberapa laporan sebutkan. Dia menambahkan, para negosiator polisi "telah melakukan kontak dan terus melakukan kontak" dengan orang yang menahan para sandera, tetapi mereka masih tidak tahu motivasi dari pelaku aksi tersebut. Pihak kepolisian sebelumnya mengatakan, pelaku penyanderaan adalah seorang pria bersenjata.

"Saya dapat menyampaikan kepada Anda bahwa kami menghadapi seorang pelaku bersenjata di lokasi yang menahan sejumlah sandera di daerah Martin Place," kata Komisaris Polisi Negara Bagian New South Wales, Andrew Scipione, dalam sebuah konferensi pers. Sejumlah gambar dalam tayangan televisi menunjukkan adanya sebuah bendera hitam, dengan tulisan bahasa Arab dalam warna putih, dipasang di jendela oleh para pelanggan yang ketakutan. Bendera itu tampaknya bertuliskan kalimat syahadat Islam. (Tribun Sumsel)