Mathur Husairi Aktivis LSM Direktur CiDE Center Islam For Democration (CIDe), ditembak orang tak di kenal pada saat membuka pagar rumahnya di Jalan Teuku umar, Kecamatan Kota Bangkalan. Kronologi Kasus penembakan ini berawal ketika korban melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat yang membahas tentang kasus korupsi di Bangkalan.
Setelah selesai, korban pulang dengan menaiki mobil Avanza bernomor polisi M 307 HA warna abu-abu metalik miliknya sendirian. Setibanya di depan rumahnya, dia turun dari mobil dan membuka pintu pagar, dan saat itu korban langsung ditembak orang tak dikenal. Pelaku mengendarai sepeda motor, dan diduga, korban telah dibuntuti pelaku sejak dalam perjalanan. Akibatnya, korban Mathur Husairi mengalami luka parah pada bagian pinggang sebelah kanan.
"Korban ini sempat mengejar para pelaku. Namun, karena mengalami luka tembak di pinggang tembus ke pankreas, dan paru, akhirnya korban tersungkur," terang Wakapolres Bangkalan Kompol Yanuar Herlambang di Bangkalan, Selasa. Keluarga yang mendengar suara letusan pistol langsung keluar rumah. Namun, saat itu, korban sudah ditemukan tersungkur dalam jarak sekitar 20 meter dari rumah korban.
Selanjutnya keluarga membawa korban ke RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan. Tapi karena kondisi korban parah, korban selanjutnya dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. "Saat ini korban berada di Surabaya, dan kami belum bisa meminta keterangan dari pihak keluarga korban terkait kejadian ini," kata Wakapolres Herlambang.
Petugas Kepolisian Polres Bangkalan, Madura, Jawa Timur, memasang garis polisi di lokasi penembakan yang terjadi Selasa pukul 02.00 WIB. Meski dipasang garis polisi, rumah korban sengaja tidak dijaga petugas. "Pemasangan langsung kami lakukan beberapa jam setelah kejadian. Saat ini, kami telah menerjunkan tim guna melakukan penyelidikan terkait kasus penembakan ini," kata Herlambang.
Mathur Husairi (47) sudah melewati masa kritis akibat penembakan orang tak dikenal dini hari tadi. Tapi Mathur belum bisa diajak komunikasi oleh anggota keluarga maupun rekan-rekannya. Anggota keluarga dan rekan korban ikut mengantar korban sampai RS Dr Soetomo. Saat ini Mathur masih menjalani perawatan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) RS Dr Soetomo, Surabaya. Hanya istrinya, Muthmainnah yang mendampingi bapak lima anak tersebut.
Sedangkan anggota keluarga dan rekan-rekannya hanya menunggu di lobi IRD. Juru bicara keluarga, Fahrillah menyatakan korban sempat menjalani perawatan di RSU Bangkalan. Korban baru dirujuk ke RS Dr Soetomo pada pukul 03.00 WIB tadi. Setelah menjalani operasi, tim dokter baru bisa mengeluarkan proyektil pada pukul 10.00 WIB tadi. "Kata dokter, proyektilnya bersarang di usus. Usus itu harus dipotong," kata Fahri, Selasa (20/1/2015).
Korban kehilangan banyak darah akibat tembakan yang mengenai pinggang kirinya. Menurutnya, 10 rekannya sudah mendonorkan darah untuk korban. Sebenarnya banyak rekan korban yang ingin mendonorkan darahnya. Tapi pendonoran darah ini harus disesuaikan dengan darah korban. Menurutnya, darah korban adalah AB. Sedangkan rekan-rekannya tidak ada yang memiliki darah AB. "Tadi donaturnya baru darah O. Belum ada darah AB," tambahnya.
Berdasar informasi dari dokter, darah dari 10 donatur tersebut cukup sampai sepekan nanti. Tim dokter belum bisa memutuskan kantong darah tersebut cukup untuk korban atau tidak. Kepastian cukup atau tidaknya stok darah korban tergantung kondisinya sepekan nanti. Menurutnya, kondisi korban sudah lebih baik dibandingkan saat tiba di RS Dr Soetomo. Tapi korban masih belum bisa diajak komunikasi dengan keluarga atau rekannya. "Katanya dokter, korban sudah melewati masa kritis. Kami sangat lega," terangnya.