Johan Budi adalah Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK. Johan sendiri sudah tiga periode menjadi juru bicara KPK. Pada Juli 2011, dia sempat menyatakan mundur dari jabatannya sebagai juru bicara KPK saat kasus wisma atlet disidik. Johan kala itu dituding mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin ikut dalam pertemuan di Hotel Formula One Cikini bersama Direktur Penyidikan Ade Raharja.
Alasan pengunduran diri Johan adalah agar bisa lebih fokus menjalani proses seleksi calon pimpinan KPK yang tengah diikutinya. Selain itu, kata Johan, pengunduran dirinya akan memberi keleluasaan jika Deputi Pengawasan Internal KPK memeriksanya. Namun pimpinan KPK periode Abraham Samad meminta Johan untuk tetap bertahan. Lalu pada Juni 2012, Said Muhammad, anggota Komisi III DPR RI meminta pimpinan KPK untuk memecat Johan. Dia dinilai tidak mencerminkan sebagai juru bicara tapi melebihi komisioner KPK. Meski demikian, Abraham mempunyai penilaian tersendiri mengenai Johan.
Johan dianggap masih layak menduduki jabatannya karena kinerjanya yang bagus dan masih produktif dalam membantu pemberantasan korupsi di negara ini. Johan seorang magister hukum yang tentunya paham mengenai hukum secara komprehensif. Karenanya, dengan ilmu yang mumpuni, Johan masih layak dipertahankan saat ini. KARIR : Juru Bicara KPK dan Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK
Jokowi Umumkan Johan Budi, Gedung KPK Bersorak Gembira - Tayangan dari televisi seukuran koper di pojok ruangan khusus wartawan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi pemicu riuh pada Rabu siang, 18 Februari 2015. Sebabnya, dari televisi itu, tersiar secara langsung pernyataan Presiden Joko Widodo menunjuk Johan Budi Sapto Prabowo sebagai pelaksana tugas pimpinan KPK. Seperti menyaksikan tim sepak bola kesayangan mencetak gol, wartawan berteriak girang merayakan keputusan Jokowi. Johan memang dekat dengan wartawan. Pria kelahiran Mojokerto, 29 Januari 1966, itu merupakan lulusan Indonesia Memanggil angkatan pertama.
Pada awalnya, dia bekerja di Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK hingga mencapai posisi direktur. Pada 2006, Johan diangkat sebagai juru bicara. Dia lantas menjadi Kepala Biro Hubungan Masyarakat KPK tiga tahun setelahnya.Sejak menjadi juru bicara, Johan menyabet berbagai penghargaan. Misalnya, Praktisi Terbaik dalam bidang hubungan masyarakat oleh Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Public Relation Network. Johan juga pernah mendapat penghargaan The Golden Speaker dari Rakyat Merdeka Group.
Johan pernah ikut seleksi calon pimpinan KPK. Tapi, niatnya pada 2011 itu kandas karena dia gagal lolos seleksi. Penyebabnya, Johan disebut-sebut pernah bertemu bekas Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin terkait kasus korupsi Wisma Atlet. Padahal pertemuan itu, menurut Johan, tak sengaja, hanya sebentar, dan tidak membahas kasus. Sebelum masuk KPK, Johan adalah wartawan Tempo. Ia adalah lulusan Jurusan Gas dan Petrokimia Universitas Indonesia pada 1993.