Laila Fitriani Ahmad (15), Remaja putri yang terserempet salah satu bus polisi di underpass Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, meninggal dunia di RS Fatmawati, Senin (2/2/2015). Remaja itu sebelumnya diboncengi menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit di jalan tersebut.
Kapolsek Metro Kebayoran Baru Ajun Komisaris Besar Nazly Harahap membenarkan hal ini. "Ya, benar, korban meninggal ketika sudah di rumah sakit," ujar Nazly saat dihubungi Kompas.com, Senin petang. [Baca: Diserempet Iring-iringan Bus Polisi, Guntur Menjerit Minta Tolong]
Nazly juga membenarkan bahwa Laila terserempet oleh salah satu bus polisi yang termasuk dalam iring-iringan empat bus yang mengangkut petugas polisi. "Itu bus yang mengangkut rombongan pengamanan pada saat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," kata dia.
Seperti diketahui, Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan hari ini menyiagakan 500 anggotanya untuk berjaga-jaga di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka disiagakan untuk mengamankan sidang praperadilan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan.
Sekitar pukul 14.30 WIB, iring-iringan bus milik kepolisian tersebut berjalan dari arah Jalan Pattimura menuju ke arah Jalan Prapanca Raya. Keempat bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Kemudian, salah satu di antaranya menyerempet sebuah sepeda motor yang ditumpangi Laila dan ayahnya, Guntur (53).
Laila pun terluka di bagian kepala dan tak sadarkan diri. Selanjutnya, dia dibawa ke RS Fatmawati, dan meninggal dunia. Nyawa Layla Fitriani Ahmad (15), korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tak dapat terselamatkan. Dia meninggal dunia di Rumah Sakit Fatmawati, Senin (2/2/2015) sore.
Kapolsek Kebayoran Baru, AKBP Nazly Harahap membenarkan bahwa nyawa korban tidak berhasil diselamatkam oleh tim medis di Rumah Sakit Fatmawati karena terdapat luka parah di bagian kepala. "Benar dia telah meninggal dunia," ujar AKBP Nazly kepada wartawan di Mapolsek Kebayoran Baru. Nazly menambahkan, saat itu, sepeda motor korban diserempet rombongan iring-iringan pengamanan PN Jaksel. "Mobil iring-iringan dari PN Jaksel menyerempet. Korban meninggal di Rumah Sakit Fatmawati. Kasus ditangani Kasat Lantas Polres Jaksel," katanya.
Sementara itu, ayah korban, Ahmad Guntur (53) mendadak histeris mendapati sang anak telah meregang nyawa akibat tertabrak bus rombongan polisi di underpass Jalan Trunojoyo. Dia menuturkan, saat kejadian, bus polisi itu melaju dengan kencang. Namun, pada saat menyerempet sepeda motornya, bus tersebut bukannya berhenti dan menolong korban namun malah mengebut. "Mobilnya kencang. Saya lihat dari kaca spion. Saya bilang 'tolong yang nabrak kabur'. Terus saya ditolong sama mobil bus di belakang," tandasnya.