Medina Kamil (lahir di Jakarta, 6 April 1982; umur 32 tahun) adalah seorang pembawa acara (presenter) dan pemeran (aktris) Indonesia yang memulai kariernya di salah satu TV swasta sebagai pembawa acara. Medina pernah mengalami musibah ketika kapal (long boat) yang ditumpanginya bersama empat orang temannya dari Tim Ekspedisi Papua Jejak Petualang terombang-ambing selama satu hari di Laut Arafuru dan akhirnya terdampar di sebuah pulau yang tak berpenghuni selama empat hari. Namun kejadian tersebut tidak membuatnya jera.
Lahir 6 April 1982 (umur 32)
Kewarganegaraan Bendera Indonesia Indonesia
Nama lain Nana
Almamater Universitas Pancasila
Pekerjaan Pembawa acara TV, Pemeran
Dikenal karena Presenter Acara Petualangan
Agama Islam
Orang tua Kamil Syueb dan Annisyah
Keberanian Medina mendapatkan apresiasi tinggi dari sementara kalangan, sehingga pada tahun 2007 dia dianugerahi penghargaan "Sunsilk Unbreakable Woman" ("Perempuan Tak Terpatahkan") oleh produsen Shampo Sunsilk. Medina mendapatkan penghargaan tersebut bersama dua orang perempuan lainnya, yaitu Gusti Kanjeng Ratu Pembayun, yang dinilai berjasa sebagai aktivis sosial, sedangkan Elizabeth Wahyu mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai sukses sebagai ibu rumah tangga sekaligus desainer aksesoris.
Filmografi - "Kentut" (Sebagai Supporting Cast) (2011) dan "Kita Versus Korupsi" (Sebagai Supporting Cast) (2012)
Penghargaan - "Sunsilk Unbreakable Woman"
Medina juga mulai mencoba peruntungannya sebagai pemeran (aktris) dengan berperan dalam film "Kentut" yang disutradarai oleh Aria Kusumadewa pada tahun 2011 dan film "Kita Versus Korupsi" pada tahun 2012. Medina merupakan anak bungsu dari empat bersaudara buah pernikahan Kamil Syueb (ayah) dengan Annisyah (ibu) yang berasal dari Sumatera Barat. Dia menjalani pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta.
Jejak Petualang
Sebagai salah satu segmen acara terlama di stasiun tv ini, jejak petualang hadir sebagai tayangan dokumenter untuk memberikan nuansa dan pengalaman baru bagi pemirsa yang gemar melakukan kegiatan petualangan ke alam bebas. Tak terhitung lagi berapa lokasi di wilayah Indonesia ini yang sudah "dijamah" oleh tim Jejak Petualang, mulai dari pantai, pegunungan, kawasan pedalaman, dan perut bumi (gua) sekali pun.
Beberapa kali mengadakan temu kumpul dengan komunitas pecinta alam, seperti yang digelar dalam kegiatan Jambore Jejak Petualang di Jawa Barat, dan terakhir dilaksanakan di kawasan Gunung Semeru, Jawa Timur pada tahun 2005. Terhitung sejumlah nama - seperti Riyani Djangkaru - yang sukses membawakan acara ini, sehingga banyak dikenal oleh pemirsanya.