Geoffrey Kondogbia (lahir di Nemours, 15 Februari 1993; umur 22 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Perancis yang saat ini bermain untuk Monaco sebagai gelandang bertahan. Memulai karirnya di Lens, dia telah membela hampir semua level tim junior Perancis. Nama Kondogbia laris manis diburu banyak klub elit Eropa jelang dibukanya bursa transfer musim dingin ini. Arsenal, Liverpool, Juventus, hingga Inter Milan disebut meminati pemain asal Prancis tersebut.
Milan sendiri sempat disebut sebagai yang terdepan dalam perburuan pemain 23 tahun tersebut. Namun, ternyata Kondogbia justru disebut akan gabung dengan Inter. Galliani pun mengungkapkan proses batalnya transfer sang gelandang bertahan itu ke San Siro. CEO AC Milan, Adriano Galliani, mengatakan bahwa transfer Geoffrey Kondogbia ke San Siro gagal karena AS Monaco tiba-tiba menarik diri dari proses negoisasi.
Nama Geoffrey Kondogbia menjadi perbincangan netizen pada Minggu, 21 juni 2015. Kepindahannya dari AS Monaco ke Internazionale Milan memang cukup menyita perhatian. Di Italia, ‘Kondogbia’ merengsek ke peringkat lima trending topic Twitter. Kepindahan Kondogbia ke Inter memang penuh dengan intrik. Sebelumnya, kesebelasan-kesebelasan Inggris dikabarkan tertarik untuk menggaet gelandang asal Prancis ini. Kemudian, sebelum secara resmi menjadi milik Inter Milan, Kondogbia masih bernegoisasi dengan rival sekota Inter, AC Milan.
Namun yang paling menjadi pertanyaan adalah nilai transfer Kondogbia. Ia menjadi pemain ketiga termahal Inter sepanjang sejarah, setelah Christian Vieri dan Hernan Crespo, serta lebih mahal dari nilai transfer Ronaldo da Lima. Inter dikabarkan harus merogoh kocek hingga 35 juta euro untuk mendapatkan tanda tangan Kondogbia. Nilai transfer ini menjadi nilai transfer termahal dunia ke-63. Nilai transfer ini pun lebih mahal dari uang yang harus diberikan Chelsea kepada Barcelona untuk memboyong Cesc Fabregas, atau ketika Manchester City membeli Samir Nasri dari Arsenal.
Melihat tipikal permainan Kondogbia, banyak yang membandingkan permainannya dengan gelandang bertahan legenda Prancis, Patrick Vieira. Hanya saja rasanya Kondogbia lebih memiliki kekuatan dan badan yang kokoh serta lebih aktif membantu serangan ketimbang Vieira. Secara permainan, Kondogbia terbilang handal dalam melakukan tekel, intersepsi, dan mampu menyeimbangkan lini tengah. Dengan tinggi 188 cm dan badan yang kokoh, ini memungkinkan Kondogbia lebih bisa memenangi duel-duel udara di tengah.
Media-media Italia pada Sabtu (20/6) ini serempak mengabarkan bahwa Internazionale telah keluar sebagai pemenang dalam perburuan tanda tangan Geoffrey Kondogbia, mengungguli rival sekota mereka, AC Milan. Duo Milan diketahui sama-sama memasuki meja perundingan untuk berupaya merekrut gelandang bertahan muda asal Prancis itu. Pada awalnya I Rossoneri tampak menjadi favorit untuk memboyongnya dari AS Monaco, namun sang juru transfer Milan Adriano Galliani, yang pergi ke Monte Carlo untuk menemui si pemain Kamis lalu, mengeluhkan harga Kondogbia yang kelewat mahal, mencapai €35 juta, juga tuntutan gaji tinggi eks penggawa Sevilla itu.
Situasi ini langsung dimaksimalkan Inter, dan mereka diketahui segera merampungkan kesepakatan, setelah Kondogbia berhasil dibujuk Roberto Mancini melalui panggilan telepon pada Jumat kemarin, demikian laporan Goal, Sky Sport Italia, Il Corriere dello Sport, dan La Gazzetta dello Sport. Walau kedua tim masih belum mendapatkan titik temu soal fee transfer, Kondogbia telah menyetujui kontrak lima tahun dengan Inter senilai €4 juta per musimnya plus bonus. Ia dijadwalkan menjalani tes kesehatan pada Senin (22/6) lusa.