Fhyna Nurfina Hafsah salah satu dari tiga perawat RSUD Sultam Dg Radja Bulukumba, Sulawesi Selatan terancam sanki hanya aksi selfie yang mereka lakukan. Foto tersebut memperlihatkan ketiganya sedang foto bersama di ruang perawatan dengan berlatar seorang pasien. Foto yang tersebar di dunia maya ini langsung menuai sorotan dari sejumlah warga Bulukumba. Pihak Manajemen RSUD Sultam Dg Radja Bulukumba, Sulawesi Selatan langsung merespon perihal tersebut.
Direktur RSUD Sultan Dg Raja, Bulukumba dokter Wahyuni, menyampaikan pihaknya segera membicarakan terkait sanksi yang akan diberikan kepada tiga orang perawat yang telah selfie di ruang perawatan. Manajemen RSUD Sultan Dg Radja Bulukumba, Sulawesi Selatan rencananya hari ini akan membicarakan sanksi yang akan diberikan kepada tiga orang perawat yang telah selfie di ruang perawatan.
Pihak RSUD Sultan Daeng Radja Bulukumba meminta maaf terkait foto selfie perawat di ruang operasi yang beredar luas di media sosial (medsos) yang dilakukan sesaat sebelum operasi berlangsung. Menurut Fhyna, apa yang telah terjadi akan menjadi pelajaran, bahkan ia berjanji tidak mengulanginya. Hal senada diungkapkan Riswan yang juga perawat dan ada dalam foto. Ia sangat menyesal dan minta maaf atas kelakuan yang ia lakukan.
Tiga perawat medis bagian instalasi bedah Sentral Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba, yang melakukan foto selfie sebelum melakukan operasi mendapat sanksi dengan memindahtugaskan dari tempat sekarang ke bagian lain, dan Fhyna dibebas tugaskan dari tugas perawatan. Keputusan ini dilakukan setelah pihak internal RSUD Sultan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba melakukan rapat dengan melibatkan bagian komite etik. Dimana ini menyusul setelah beredar luasnya foto – foto selfie yang dilakukan para tim medis itu ke dunia maya.
Surat Keputusan yang ditandatangani oleh dr Wahyuni menyebutkan, Anita Usman yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dipindahkan dari bagian instalasi bedah sentral ke kamar perawatan tiga plamboyan. Selanjutnya, Nurfina Hafsah dibebas tugaskan dari semua pelayanan keperawatan serta memindahkan dari instalasi bedah sentral ke bagian administrasi umum dan kepegawaian dan selanjutnya di lakukan pembinaan.
Kemudian, Risma Iswandi memindahkan dari tenaga instalasi bedah ke kamar perawatan Seruni. Sedangkan Muh Yusuf memindahkan dari instalasi bedah sentral ke kamar perawatan Pavilium. Sementara, Salah seorang perawat yang diberikan pemindahan, Nurfina enggan berkomentar banyak. Ia hanya mengaku sangat menyesal telah melakukan itu. Ia juga tidak menyangka gara-gara fotonya itu menjadi petaka baginya.