Selain ingin mempopulerkan profesi fisioterapis, misi lain Nella ketika menerima tawaran PBR adalah mengubah pandangan orang mengenai profesi fisioterapis. Lulus dari D3 Fisioterapis Universitas Indonesia, Nella menjajal kemampuan di pentas bola basket NBL. Dari situ, dia mengumpulkan pengalaman untuk menjadi seorang fisioterapis. Hingga Nella dikenalkan dengan Direktur PBR, Ari Sutedi, yang sedang mencari fisioterapis tim. Nella bertempat praktik di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Jalan hidup yang diambil Nella menjadikan gadis 22 tahun itu kini sebagai fisioterapis wanita pertama di kasta kompetisi tertinggi ISL.
Duka menjadi fisioterapis tim sepakbola mulai dia rasakan. Nella sempat nyaris menjadi sasaran amuk suporter saat mendampingi PBR bertanding kisah putri pasangan Agam Naga Figana dan Diana Rumi itu. Selain dinamika di lapangan yang terkadang tidak ramah buat kaum hawa, Nella beruntung memiliki pacar yang pengertian. Kendati bekerja di lingkungan sepakbola, Nella tidak terlalu fanatik dengan permainan 11 lawan 11 ini. Namun, saat ditanya klub favorit, wanita berambut panjang ini menyebut dua nama tim yang sudah tidak asing di telinga, Persib Bandung dan Inter Milan.