Syarifudin seorang atlet Pencak Silat pelajar merupakan siswa SMP 1 Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Pelajar yang masih berusia 16 tahun tersebut meninggal usai bertanding dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) Cabang Olahraga Pencak Silat Antar-Pelajar se-Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin lalu.
Kejadian berawal ketika ia berhadapan dengan Iqrom Fauzi (15), atlet asal Kabupaten Sumbawa Barat. Syarifudin mendapat tendangan keras yang menyasar ke arah lehernya yang mengakibatkan dia terjatuh hingga tak sadarkan diri. Ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram. Sesampainya di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Syraifudin didapati sudah tidak bernyawa lagi. Polisi kini menyelidiki kejadian tersebut.
Kapolres Mataram AKBP Heri Prihanto mengatakan, penyelidikan awal penyebab kematian Syarifudin telah dilakukan dengan memeriksa sejumlah pihak terkait. Di antaranya memeriksa wasit dan panitia pelaksana Kejurda NTB cabang olahraga pencak silat. "Menindaklanjuti laporan yang kami terima, anggota sedang memintai keterangan sejumlah pihak, di antaranya wasit dan panitia," ujarnya, Rabu (18/11/2015).
Namun, Heri belum dapat memastikan penyebab kematian korban, apakah karena ada unsur kelalaian dari pihak panitia atau pun wasitnya. "Belum bisa disimpulkan apa penyebabnya karena anggota masih menyelesaikan proses permintaan keterangan," tutur Heri. Menurutnya, semua pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan pencarian bakat olah raga pencak silat di tingkat pelajar se-NTB ini, harus memberikan keterangan kepada kepolisian, agar penyebab kematian korban segera terungkap.
Selain mengumpulkan keterangan, pihak kepolisian juga akan mengecek kelengkapan kegiatan, seperti dokumen perizinannya. Apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak, pastinya akan diketahui setelah penyelidikannya rampung. Setelah terjadinya musibah meninggalnya Syarifudin, Atlit Pencak Silat asal Gangga Kabupaten Lombok Utara, pihak panitia terpaksa menghentikan sementara kegiatan Kejurda Pencak Silat.