Dede Koswara yang populer dengan julukan "Manusia Akar" akibat penyakit giant cutaneous horn atau kutil meradang yang dideritanya selama betahun-tahun itu kini telah dipanggil oleh Sang Maha Pencipta, di usia 45 tahun, Sabtu (30/1/2016). Dede "Manusia Akar" mulai ramai dibicarakan sejak munculnya pemberitaan di media asing, Discovery Channel, yang kemudian ramai diberitakan media nasional dan daerah di Indonesia.
Media asing ini mengungkap kondisi Dede dengan membawa seorang ahli penyakit kulit (dermatologi) dan ilmu kekebalan tubuh (imunologi) ternama dari AS, Anthony Gaspari. Mereka mendatangi ke rumahnya di Kampung Bunder RT01 RW06 Desa Tanjung, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung, pada 2007 setelah melihat dalam acara bertajuk Manusia-manusia Aneh di Gedung Dezon Kota Bandung, awal April 2007. Saat itu Dede masih berambut panjang tak terurus dan tubuh kurus. Kutil banyak menempel di wajah serta kepalanya serta kutil memanjang yang memenuhi tangan dan kakinya. Orang yang melihat tentu bukan hanya iba, tapi ada perasaan “jijik”. Namun itulah kenyataan yang dihadapi ayah dua anak ini. Bertahun-tahun ia hidup dengan kutil yang tumbuh liar di tubuhnya, hingga ia harus kehilangan hari-harinya termasuk istrinya yang menggugat cerai karena tak tahan dengan kondisinya.
Sejak ramai diberitakan, Menteri Kesehatan RI saat itu, Siti Fadilah Supari, langsung meminta Dinkes Jabar untuk segera menangani Dede di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Tepat 23 November 2007, Dede dijemput di rumahnya dan mulai dirawat di RSHS. Setelah 9 bulan menjalani perawatan di RSHS, serta menjalani 8 kali operasi dan satu kali proses biopsy, Dede akhirnya diperkenankan pulang oleh tim dokter, Senin (25/8/2008). Julukan "Manusia Akar" pun saat itu mulai ramai dinyatakan sudah tidak pas lagi ditujukan untuk Dede yang saat itu berusia 37 tahun. Pasalnya, kutil yang bertahun-tahun tumbuh di tubuhnya hingga kedua tangan dan kakinya menyerupai akar pohon mulai tidak terlihat seperti akar. Tidak ada lagi, kutil panjang yang memberatkan kakinya saat melangkah. Dede sudah tampil hampir sama dengan orang normal lainnya.
Ketua Tim Penanganan Dede, dr Rachmat Dinata, waktu itu mengatakan secara medis kondisi Dede sudah jauh membaik. Penyakit TBC-nya juga sudah sembuh, dan berat tubuhnya sudah bagus, Dan yang terpenting juga, kutil-kutil yang tumbuh di tubuh Dede sudah 90 persen berhasil dibuang oleh tim dokter. Tim juga menyebutkan Dede tidak mungkin 100 persen sembuh. Mereka hanya memberikan obat cidovovir dari Amerika untuk menekan virus yang mengakibatkan pertumbuhan kutil di tubuhnya. Tim juga mengatakan, Dede masih tetap menjalani rawat jalan. Untuk ke depan hanya dijadwalkan satu minggu sekali, tapi setelah itu cukup sebulan sekali. Kini, Dede sudah dipanggil Sang Maha Pencipta. Semoga almarhum mendapat tempat yang layak di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan.