Andri (18) dan Raka (18) dua pelajar SMA Negeri 18 Palembang tewas tenggelam di lokasi galian di Tanjung Senai, Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa (19/4), sekitar pukul 12.30. Kedua pelajar yang tercatat berdomisili di Perumnas, Kenten, Palembang ini disinyalir tidak bisa berenang hingga menyebabkan keduannya tenggelam.
Kedua korban bersama rekannya yang juga dari Palembang yakni Purnama, Citra, Bintang, Nopersa dan Adit sengaja datang ke Tanjung Senai dari Palembang untuk sekedar jalan-jalan. Dengan menggunakan empat sepeda motor, ke tujuh pelajar menikmati keindahan alam yang ada di Tanjung Senai. Entah mengapa, kedua korban memisahkan diri dan langsung berenang di sebuah galian.
Satu dari dua korban berteriak minta tolong dan mengundang rekannya serta warga lainnya yang saat itu sedang memancing. Warga kemudian langsung menghubungi anggota Polisi, Markas Brimobda Kompi C Polda Sumsel yang berada tidak jauh dari lokasi. Anggota Brimobda Polda Sumsel dibantu BPBD OI terjun ke sebuah galian yang memiliki kedalaman mencapai 10 meter. Setelah lebih kurang satu jam dilakukan pencarian, petugas menemukan tubuh Andri sudah tidak bernyawa.
Selang 30 menit, petugas menemukan jasad Raka tidak jauh di lokasi penemuan jasad Andri. Keduanya langsung dibawa ke RSUD OI. Rekan korban, Citra (17), mengatakan dirinya datang dengan tujuh orang menggunakan empat motor untuk jalan-jalan ke Tanjung Senai Inderalaya. “Kami tidak tahu kalau Andri dan Raka berenang. Tiba-tiba berteriak tenggelam dan Purnama coba tolong tapi tidak bisa,” ungkapnya saat di RSUD OI sambil menangis.
Kapolres OI AKBP Denny Y Putro melalui Kapolsek Inderalaya AKP Makmun mengatakan, didalam tubuh kedua korban tidak ada luka akibat penganiayaan dan diduga kuat korban tewas tenggelam lantaran korban diduga tidak bisa berenang. “Untuk lima rekannya masih kita mintai keterangan. Mereka datang ke Tanjung Senai untuk jalan-jalan,” ujar Kapolsek.