Penembak Misterius di Pecinan - Magelang

Biografi Profil Biodata Daftar Nama 10 Korban Siapa Nama Penembak Misterius di Kota Magelang TertangkapKorban penembakan oleh orang misterius di Jalan Pemuda (Pecinan), Kota Magelang, Jawa Tengah, bertambah menjadi sembilan orang. Delapan orang merupakan wanita, dan satu orang laki-laki. Sebelumnya, tujuh orang melapor ke pihak berwajib karena mengalami kejadian serupa. Demikian diungkapkan Kepala Polres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto, dalam keterangan pers di mapolres setempat, Sabtu (23/4/2016) sore.

Seluruh korban wanita mengalami luka ringan di bagian pinggang ke bawah, sedangkan korban laki-laki mengalami luka pada bagian dada. Sebagian mereka adalah pramuniaga di beberapa toko di Pecinan dan beberapa di antaranya warga yang sedang berbelanja. Edi mengatakan, pihaknya masih berusaha memburu pelaku yang diduga menggunakan senapan angin ketika menyasar korban. Pihaknya telah meminta keterangan dari korban dan sejumlah saksi, seperti tukang parkir, pengamen, dan sebagainya. "Dari keterangan sejumlah saksi kebanyakan arah tembakan dari utara ke selatan," ungkap Edi.

Selain itu, pihaknya juga telah meminta bantuan toko-toko di Pecinan yang memiliki kamera pengintai (CCTV) guna membantu mengungkap identitas pelaku. "Ciri-ciri pelaku masih kami dalami," ucapnya. Edi mengakui, tindakan yang dilakukan pelaku sejauh ini sudah jelas membuat ketenangan dan kenyamanan orang lain terganggu. Namun pihaknya mengimbau kepada warga Kota Magelang untuk tetap tenang dengan kejadian tersebut. "Kami sudah menerjukan petugas untuk melakukan patroli di kawasan Pecinan. Kami juga minta masyarakat untuk segera melapor jika ada kejadian serupa," tandas dia.

Rusmiyati, salah seorang pramuniaga toko sepatu di Pecinan, mengaku waswas setelah mengetahui adanya teror penembakan misterius di lokasi sekitar tempat dia bekerja. Ia pun meminta seorang kawan untuk menemaninya jika sedang berjaga pada malam hari. "Ya, jadi takut, terutama kalau sedang berjaga malam hari. Mudah-mudahan pelakunya cepat ditangkap," ujar dia. Sementara itu, korban terkena tembakan kali pertama dialami karyawan Toko Jaya, Maya Sulistiana (20) warga Transan, Bandongan, Kabupaten Magelang. Ketika itu, pada awal bulan tepatnya, Rabu malam 6 April, sekitar pukul 21.00 WIB. Usai menutup tokonya, kemudian berjalan untuk pulang, tiba-tiba merasakan sakit di tangan kanannya.

Kemudian, beberapa hari kemudian temannya, Retnowati (19) saat akan pulang juga kena aksi serupa di bagian paha sebelah kanan. “Malah kalau Mbak Wati, celana jeans yang dipakainya hingga sobek dan mengeluarkan darah. Mbak Wati kejadiannya pada 9 April,” tutur Maya. Rini Ambarwati (34) warga Samban ditembak oleh orang tak dikenal pada Senin malam 18 April lalu, sekitar pukul 20.30 WIB. Ketika itu dia berjalan kaki akan pulang menuju kampungnya di Samban. Namun saat berjalan di trotoar itu, kaki kirinya merasakan nyeri hingga terjatuh tidak bisa berjalan. Kemudian, darah mengalir dari luka, terus berupaya meminta betadin di toko sekitar lokasi kejadian.

“Luka ini terus saya obati di rumah sakit,” kata dia. Dia berharap, kepolisian segera mengungkap pelaku yang melakukan aksi penembakan tersebut. Kejadian yang dialami membuat rasa ketakutan, bahkan untuk pulang kerja sekarang harus meningkatkan kewaspadaan. “Sekarang masih terasa nyeri, terkadang merasa panas,” ujar karyawan Toko Jodo, itu. Kejadian serupa juga dialami, Khotimah (20) warga Kalijambe, Purworejo yang menjadi karyawan Atlanta. Dia mengaku terkena tembakan di paha kanan pada Sabtu malam 16 April, sekitar pukul 21.00 WIB. “Saat berjalan saya mendengar suara mak cethuk, terus paha terasa nyeri,” timpalnya.